kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha perhutanan sudah siapkan strategi pasca covid-19, apa saja itu?


Rabu, 20 Mei 2020 / 13:59 WIB
Pengusaha perhutanan sudah siapkan strategi pasca covid-19, apa saja itu?
ILUSTRASI. Pekerja menata potongan kayu Sengon atau Albasia di depo penampungan kayu Desa Kalibanger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, jumat (4/1/2019). Kayu Sengon yang telah dipotong kemudian dijual ke pabrik kayu lapis dengan harga Rp300 ribu - Rp950 ribu per m


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI) mengusulkan sejumlah langkah-langkah untuk penanganan pasca-Covid-19 untuk meningkatkan gairah industri kayu dalam negeri.

Indroyono Soesilo , Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) yang juga menjadi  Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan  Indonesia (FKMPI) menyatakan bakal berdialog secara intens terkait strategi peningkatan ekspor bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta KBRI di negara-negara tujuan utama ekspor kayu olahan Indonesia.

"Adapun sebagai langkah awal, dialog telah dilaksanakan dengan KBRI di Seoul dan Tokyo," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/5). 

Baca Juga: Sepanjang 2020, Kementerian LHK kawal sidang enam gugatan perusakan lingkungan

Indroyono memaparkan sejumlah langkah-langkah untuk penanganan pasca-Corona yakni perluasan penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu  (SVLK) di tingkat global, penguatan market intelligence produk kayu olahan Indonesia dan pertemuan bisnis dan misi dagang ke  sentra industri pengolahan kayu serta pemanfaatan Indonesia Timber Exchange (ITX)

Duta Besar RI untuk Korea, Umar Hadi, menyambut baik usulan  FKMPI untuk penguatan ekspor produk kayu olahan Indonesia ke Korea pasca Covid-19.

“ Indonesia saat ini menjadi mitra utama perdagangan kayu olahan dengan Korea, dengan tren ekspor yang terus meningkat dan saat ini  berada di posisi ke-3 setelah Vietnam dan China,” jelas  Umar. 

Hadi menambahkan, potensi perluasan produk kayu olahan Indonesia yang berbasis SVLK  ke Korea sangat terbuka lebar, terlebih sejak Oktober 2018 Korea sudah memberlakukan undang-undang mengenai Sustainable Use of Timber. 

Di samping itu, Korea adalah negara yang 70 % dari aktivitas perekonomiannya tergantung dari perdagangan internasional.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×