Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bisnis produsen kaca, PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG), di paruh pertama tahun ini masih cenderung tertekan. Berdasarkan laporan keuangan semester I 2017, pendapatan bersih perseroan turun 4,3% menjadi Rp 1,78 triliun.
Di samping itu kenaikan beban pokok penjualan sebesar 5,5% dari Rp 1,45 triliun menjadi Rp 1,53 triliun, menyebabkan perolehan laba kotor perseroan menyusut 38% menjadi Rp 255 miliar. Menurut Christoforus, Sekretaris Perusahaan AMFG, produksi kaca lembaran tengah over supply dan mengakibatkan bisnis sampai semester satu sedikit lesu.
Oleh karena itu AMFG berharap sektor properti dan otomotif bisa naik sehingga memberikan dampak positif bagi bisnisnya. “Karena penjualan produk kami sangat bergantung pada sektor tersebut,” terang Chistoforus kepada KONTAN.co.id, Minggu (24/9).
Sekadar informasi, sampai semester I 2017 ini kaca lembaran yang diserap kebutuhan residensial menyumbang 66% dari total pendapatan, yakni Rp 1,175 triliun. Jumlah tersebut turun 7,3% dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp 1,268 triliun.
Sampai 30 Juli 2017 perseroan belum mendapatkan laba bersih lantaran menanggung kerugian actuarial dari asuransi pensiunan karyawan sebesar Rp 51,2 miliar. Akibatnya AMFG merugi Rp 30 miliar, berbanding jauh dari keuntungan di periode yang sama tahun lalu Rp 130 miliar.
Di samping itu, biaya penggunaan energi AMFG khususnya gas semakin meningkat. Menilik laporan keuangan semester pertamanya di tahun ini belanja energy meningkat 17% menjadi Rp 439 miliar.
“Kami sangat berharap harga gas dapat diturunkan untuk menciptakan daya saing produk kaca baik di dalam dan luar negeri,” tukas Christoforus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News