kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan dan laba tumbuh dua digit di 2019, ini penjelasan HK Metals (HKMU)


Kamis, 28 Mei 2020 / 20:44 WIB
Penjualan dan laba tumbuh dua digit di 2019, ini penjelasan HK Metals (HKMU)
ILUSTRASI. Pabrik material bangunan PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HK Metals Utama Tbk mencatatkan kinerja penjualan yang prima di tahun 2019. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2019, emiten baja berkode saham HKMU ini membukukan penjualan neto sebesar Rp 1,27 triliun di tahun 2019. Angka ini naik sekitar 47,03% dibanding penjualan neto tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 864,98 miliar.

Kenaikan penjualan neto terutama didorong oleh penjualan segmen bisnis manufaktur yang meningkat sekitar 68,38% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula  Rp283,60 miliar. di tahun 2018 menjadi Rp 477,54 miliar pada tahun 2019. Segmen ini berkontribusi sekitar 38% dari total penjualan HKMU di tahun 2019.

Secara terperinci, penjualan segmen manufaktur di tahun 2019 terdiri atas penjualan alumininum sebesar Rp 225,86 miliar, baja ringan sebesar Rp 171,47 miliar, pipa PVC sebesar Rp 37,38 miliar, stainless steel sebesar Rp 27,42 miliar, serta toilet dan sanitary waves sebesar Rp 15,40 miliar.

Baca Juga: Jaga kinerja, HK Metals Utama jajal segmen pasar baru tahun ini

Segendang sepenarian, penjualan dari segmen bisnis trading juga tercatat mengalami peningkatan sekitar 36,62% yoy menjadi Rp794,0 miliar. Rinciannya terdiri atas penjualan aluminium sebesar Rp 348,53 miliar, coil Rp 347,14 miliar, mesin dan peralatan sebesar Rp 55,03 miliar, stainless steel sebesar Rp 33,55 miliar, dan accessories sebesar Rp 10,04 miliar.

Sekretaris Perusahaan HKMU Imelda Feryani mengatakan, pertumbuhan penjualan pada segmen usaha manufaktur di antaranya disebabkan oleh peningkatan produksi pada lini produk baja ringan dan alumunium. Pasalnya, HKMU menambah 1 mesin spandek dan 2 mesin hollow untuk lini produk baja ringan serta dua mesin produksi baru untuk lini produk aluminium ekstrusi.

Dengan adanya penambahan mesin, kapasitas produksi mesin baja ringan HKMU meningkat dari semula sebesar 3.500 metrik ton (mt) per tahun menjadi 5.000 mt ton per tahun. Sementara itu, kapasitas kapasitas produksi aluminium ekstruksi meningkat dari semula sebesar 5.000 mt ton per tahun menjadi 7.000 mt ton per tahun.

Upaya ini membuahkan hasil. Mengintip laporan keuangan tahun 2019, penjualan baja ringan  pada segmen usaha manufaktur meroket 297,55% yoy dari semula sebesar Rp 43,13 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 171,47 miliar pada tahun 2019. Sedangkan penjualan aluminum pada segmen manufaktur tercatat naik 22,47% dari Rp 184,41 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 225,86 miliar di tahun 2019.

Sementara itu, pertumbuhan penjualan pada segmen usaha perdagangan atau trading didorong oleh upaya peningkatan penjualan yang dilakukan oleh HKMU serta faktor eksternal di level pasar.

“Pada dasarnya di level pasar masih tinggi, ditambah penetrasi pasarnya diperluas dan diperkuat,” kata Imelda kepada Kontan.co.id pada Kamis (28/5).

Pertumbuhan pada sisi penjualan sebenarnya juga diikuti oleh kenaikan pada beberapa pos beban. Beban pokok penjualan misalnnya, tercatat naik sekitar 54,52% yoy menjadi Rp 1,03 triliun di tahun 2019. Sebelumnya, beban pokok penjualan HKMU tercatat sebesar dari Rp 671,29 miliar di tahun 2018.

Kenaikan juga dijumpai pada beban umum dan administrasi serta beban pendanaan. Melansir laporan keuangan tahun 2019, beban umum dan administrasi tercatat naik 11,93% yoy dari Rp 31,27 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp 35,00 miliar di tahun 2019. Sementara itu, beban pendanaan naik 17,76% yoy dari Rp 67,76 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 79,79 miliar pada tahun 2019 lalu.

Kendati demikian, HKMU masih mampu membukukan pertumbuhan double digit pada sisi laba bersih. Sepanjang tahun 2019 lalu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih tercatat sebesar Rp 86,37 miliar. Angka ini naik sekitar 29.07% bila dibandingkan dengan laba bersih tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 66,91 miliar.

Per 31 Desember 2019 lalu, jumlah aset HKMU tercatat sebesar Rp 1,86 triliun. Angka ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 718,02 miliar, dana syirkah temporer sebesar Rp 254,33 miliar, dan liabilitas sebesar Rp 895,30 miliar.

Sementara itu, saldo kas dan setara kas akhir tahun tercatat sebesar Rp 11,34 miliar per 31 Desember 2019 lalu. Angka ini merosot sekitar 86,73% dari saldo kas dan setara kas awal tahun tahun buku 2019 yang tercatat sebesar Rp 85,49 miliar.

Baca Juga: Terdampak corona, HK Metals Utama (HKMU) kaji ulang target bisnis tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×