Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis karoseri di Indonesia tampak menjanjikan di tengah permintaan bus yang cukup tinggi pada 2024.
Bila merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan sasis bus di Indonesia cukup bervariasi. Dari sisi wholesales (pabrik ke dealer), penjualan sasis bus nasional berkurang 7% year on year (yoy) menjadi 4.718 unit pada Januari—Oktober 2024. Namun, penjualan retail (dealer ke konsumen) sasis bus nasional mampu tumbuh 17% yoy menjadi 4.921 unit.
Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumadjeng mengatakan, permintaan karoseri baru sebenarnya cukup terlihat sepanjang tahun ini, namun belum begitu signifikan.
Baca Juga: Delimajaya Karoseri Keluhkan Dampak Impor Truk Bekas Terhadap Industri Karoseri Lokal
Sebab, sebagian besar penjualan karoseri tahun ini lebih dipengaruhi oleh efek tertundanya permintaan dari tahun-tahun sebelumnya ketika masa pandemi Covid-19. Kala itu, pasokan sasis bus baru cenderung terbatas, sehingga pengiriman sasis ke pabrik-pabrik karoseri baru ramai belakangan ini.
“Kebanyakan karoseri yang dibuat tahun ini ditujukan untuk bus-bus ukuran besar,” kata dia, Rabu (27/11).
Askarindo memperkirakan, pertumbuhan penjualan karoseri nasional pada 2025 diperkirakan berada di posisi yang moderat atau sekitar 5%-10%. Pihak Askarindo juga masih memantau perkembangan pasar lebih lanjut pada kuartal pertama atau kedua tahun depan.
Bisnis karoseri, khususnya bus, pada dasarnya tetap memiliki ruang pertumbuhan. Hal ini didukung oleh masifnya pembangunan infrastruktur jalan tol, baik di Jawa atau Sumatera.
Bus tetap dipandang sebagai salah satu transportasi umum andalan masyarakat yang harganya terjangkau. Tak heran, kebutuhan karoseri bus akan selalu ada.
Lebih lanjut, para produsen karoseri sudah mulai menerima pesanan untuk pembuatan karoseri bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dalam rangka Mudik Lebaran 2025.
Selain itu, ada pula pesanan produksi karoseri untuk proyek-proyek bus kota.
“Order untuk lebaran sudah mulai berdatangan dan rata-rata masih berproses,” imbuh Sommy.
Sejauh ini, para produsen karoseri lokal masih dapat mengantisipasi permintaan dengan kapasitas yang ada.
Baca Juga: Emiten Grup Bakrie (VKTR) Raih Sewa Pembiayaan Rp 88,37 Miliar dari Mitsubishi
Lantaran industri ini bersifat padat karya, kemungkinan beberapa produsen akan menambah tenaga kerja ketika ada peningkatan pesanan karoseri pada beberapa waktu mendatang.
Sementara itu, David Jethrokusumo, Direktur PT Adiputro Wirasejati mengklaim, penjualan karoseri Adiputro telah tumbuh lebih baik ketimbang tahun 2023 silam. Sejauh ini, permintaan terbesar datang dari Perusahaan Otobus (PO) Bus AKAP dengan sasis merek Mercedes-Benz dan Hino.
Dia juga mengonfirmasi, pesanan untuk produksi karoseri bus Lebaran 2025 sudah mulai muncul. Maklum, musim lebaran tahun depan akan tiba lebih awal, sehingga para pelanggan mempercepat pemesanan karoseri bus baru.
“Mereka (pelanggan) sudah kirim sasis jauh-jauh hari. Harapannya kalau bisa selesai cepat, maka bus tersebut bisa langsung dipakai untuk natal dan tahun baru (Nataru) nanti, selain untuk mudik lebaran,” ungkap dia, Rabu (27/11).
Saat ini, Adiputro masih mengandalkan kapasitas yang tersedia dan belum berencana untuk menambah line produksi meski permintaan karoseri baru terus berdatangan. Adiputro sendiri mampu memproduksi 4 sampai 5 unit karoseri per hari.
Managing Director Delimajaya Group Winston Wiyanta mengatakan, sepanjang tahun 2024 berjalan tren penjualan karoseri Delimajaya cukup positif dengan pertumbuhan tahunan sekitar 8%.
Sekitar 65% penjualan karoseri tersebut ditujukan untuk kendaraan khusus. Untuk karoseri bus, sejauh ini Delimajaya banyak menerima pesanan untuk bus operasional perusahaan tambang dengan porsi 40%, setelah itu diikuti oleh bus karyawan perusahaan swasta 30%, bus pariwisata 20%, dan sektor lainnya 10%.
“Untuk tahun depan kami masih optimis dengan potensi pertumbuhan sekitar 7%-12%,” imbuh dia, Rabu (27/11).
Delimajaya Group tetap berpegang pada strategi fundamental dengan menjaga kepercayaan konsumen dan reputasi perusahaan.
Delimajaya juga dipastikan akan lanjut berekspansi pada 2025 berupa penambahan kapasitas produksi produk truk boks pendingin, camper van/motorhome, dan VIP/VVIP luxury interior project.
Perusahaan ini juga bersiap melakukan perakitan untuk bus listrik dan light duty truk dengan Gross Vehicle Weight (GVW) sekitar 5 ton—18 ton.
Selanjutnya: Jelang Nataru Harga Pangan Mulai Naik
Menarik Dibaca: 7 Promo Hokben Partnership Deals di 7 Bank Berbeda dari BNI, Panin Bank, hingga UOB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News