Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), mencatat kinerja positif selama tahun 2022, di tengah krisis yang terjadi di Amerika Serikat selama periode tersebut.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Kontan.co.id Senin (3/4), pada tahun 2022 PMMP mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 190,7 juta, meningkat 8,5% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya sebesar US$ 175,8 juta di tahun 2021.
Namun sebaliknya, laba Kotor Perseroan tahun ini menurun menjadi US$ 34,9 juta dari pencapaian tahun 2021 yang sebesar US$ 40,8 juta. PMMP juga mencetak laba operasi sebesar US$ 12,9 juta pada tahun 2022, yang juga menutun dari pencapaian laba operasi Perseroan tahun 2021 yang mencapai US$ 19,3 juta.
Baca Juga: Penjualan Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Tahun 2022 Melebihi Target
Per Desember 2022 PMMP mencatatkan laba bersih sebesar US$ 7,5 juta. Capaian ini juga menurun jika dibandingkan pencapaian laba bersih di tahun sebelumnya senilai US$ 9,2 juta.
Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo memaparkan bahwa di tengah tingginya tingkat inflasi di Amerika Serikat, yang notabene merupakan pasar utama Perseroan, PMMP masih mampu meningkatkan penjualannya selama tahun 2022.
Pencapaian tahun lalu didukung oleh meningkatnya kapasitas produksi Perseroan dengan mulai beroperasinya pabrik teranyar yakni pabrik ke-8.
Dia juga menjelaskan selama semester kedua tahun lalu terjadi kenaikan harga raw material. Hal ini yang menyebabkan penurunan cukup signifikan pada laba kotor akibat meningkatnya harga pokok penjualan.
Kendati demikian PMMP tetap konsisten fokus untuk meningkatkan porsi penjualan produk Value Added Shrimp. Buktinya, selama tahun lalu PMMP berhasil meningkatkan porsi penjualan produk Value Added Shrimp, menjadi 30,7% dari total penjualan.
Baca Juga: Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Catatkan Penjualan 20.500 Ton Sepanjang 2022
"Pencapaian ini lebih tinggi daripada pencapaian tahun 2021, di mana porsi penjualan Value Added Shrimp hanya mencapai 22%. Jika dibandingkan secara yoy, volume penjualan Value Added Shrimp meningkat sekitar 28,9%," jelas Martin.
Jika diperinci, total penjualan Value Added Shrimp tahun 2022 mencapai US$ 56,1 juta, meningkat sebesar 47,1% yoy dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$ 38,1 juta.
Sementara itu, total penjualan Raw Shrimp tahun 2022 mencapai US$ 44,7 juta, meningkat sebesar 12,9% yoy dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$ 39,6 juta. Sebaliknya, total penjualan Cooked Shrimp tahun 2022 mencapai US$ 89,9 juta, menurun 8,3% yoy dari pencapaian tahun 2021 sebesar US$ 98,1 juta.
Christian Jonathan Sutanto Sekretaris Perusahaan PMMP menyampaikan penurunan profitabilitas terutama di laba kotor terutama disebabkan melonjaknya harga udang mentah sebagai raw material utama.
Baca Juga: Catat 15 Saham yang Masuk Indeks Kompas100 Periode Februari-Juli 2023
"Untuk beban operasi sendiri sudah mulai beranjak normal dibandingkan tahun 2021 di mana terdapat kenaikan signifikan pada beban angkut logistik akibat kelangkaan kontainer. Beban angkut logistik Perseroan pun dapat menurun menjadi US$ 16,1 juta dari US$ 17,1 juta walaupun penjualan Perseroan tahun ini meningkat," tambah Christian.
Terkait prospek tahun ini, Perseroan optimis mampu mengembalikan dan meningkatkan profitabilitas yang menurun di tahun lalu.
“Selain dengan terus menambah porsi penjualan Value Added Shrimp, harga raw material mulai beranjak normal dan menurun sehingga mampu meningkatkan kembali profitabilitas Perseroan ke depannya” tambah Christian.
Baca Juga: Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Catatkan Penjualan 20.500 Ton Sepanjang 2022
Di sisi lain, total aset PMMP pada 2022 naik menjadi US$ 298 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar US$ 269 juta. Total ekuitas Perseroan juga meningkat menjadi US$ 81,3 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2021 sebesar US$ 73,7 juta.
Total liabilitas PMMP juga meningkat menjadi US$ 216 juta pada akhir 2022 dari posisi akhir 2021 sebesar US$ 195 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News