kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Penjualan truk berat saat ekonomi susah


Senin, 13 Juli 2015 / 11:53 WIB
Penjualan truk berat saat ekonomi susah


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tekanan terhadap penjualan mobil tak hanya menerpa penjualan mobil berpenumpang, mobil niaga juga mengalami hal serupa. Bahkan, penurunan penjualan mobil niaga lebih dalam daripada rata-rata penurunan penjualan mobil nasional.

Edy Jusuf Okasah, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), bilang, dampak awal dari pelemahan ekonomi pertama kali akan dirasakan oleh penjualan mobil niaga, seperti light truck dan light bus. Sebab, angkutan ini digunakan untuk kegiatan usaha. "Penurunan daya beli membuat pabrik menurunkan produksi," kata Edy kepada KONTAN, Jumat (10/7).

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan light truck dan light bus Januariā€“Mei 2015 tercatat 29.577 unit, turun 36,6% ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 46.674 unit.

Penurunan penjualan light truck ini lebih dalam daripada penurunan penjualan mobil secara nasional yang hanya 16,6%. Penurunan penjualan ini membuat pangsa pasar light truck turun jadi 7% ketimbang pangsa pasar periode yang sama 2014 sebesar 9%.

Penurunan penjualan juga dialami light truck merek Isuzu. Pada periode Januari-Mei 2015, penjualan Isuzu turun 34,5% menjadi 5.028 unit ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014, sebanyak 7.685 unit.

Selain Isuzu, penurunan penjualan light truck dan light bus dialami PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), selaku Agen Pemegang Merek (APM) Mitsubishi. Duljatmono, General Manager Mitsubishi Motors and Mitsubishi Fuso Truck and Bus (MFTBC) KTB bilang, penurunan penjualan karena kegiatan usaha melambat.

Memasuki semester kedua, Duljatmono belum melihat ada tanda-tanda kenaikan penjualan mobil niaga. Di segmen light truck dan light bus ini, Mitsubishi mencatat penjualan 16.246 unit, turun 36,3% ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 25.542 unit. "Saat ini kami sulit memproyeksikan penjualan," kata Duljatmono.

Saat pasar mobil niaga turun, APM asal India, Tata Motors justru mengintip peluang. Deputy General Manager 2 Sales PT Tata Motors Distribusi Indonesia Bahju Suryo Pranoto bilang, Tata sedang membidik penjualan mobil niaga di Sumatra dan Jawa. Sampai Mei 2015, Tata baru menjual 15 unit mobil niaga di kelas heavy truck.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×