kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,97   7,57   0.84%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan harga minyak picu aksi tahan beli bahan baku pada sektor menengah TPT


Selasa, 10 Maret 2020 / 18:32 WIB
Penurunan harga minyak picu aksi tahan beli bahan baku pada sektor menengah TPT
ILUSTRASI. Peserta beasiswa industri tekstil dari program Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengikuti praktek pelatihan di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta, Jawa Tengah, Senin (20/11). Program beasiswa industri tekstil yang melipu


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di sektor menengah dikabarkan menahan pembelian bahan baku menyusul adanya tren penurunan harga minyak mentah. Berdasarkan catatan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI), hal ini sudah mulai berlangsung sejak dua hari terakhir.

“Mereka menahan pembelian bahan baku karena takut harga minyak mentah terus menurun,” ujar Sekretaris Jenderal APSyFI, Redma Gita Wirawasta kepada Kontan.co.id (10/03).

Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia terus menunjukkan tren penurunan hingga Senin (9/3) lalu.

Baca Juga: MASA DEPAN PENGEKSPOR TEKSTIL & GARMEN

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id (10/03), harga minyak mentah tercatat bertengger di level US$ 34,36 per barel berdasarkan harga minyak mentah berjangka Brent, dan di level US$ 31,13 per barel berdasarkan West Texas Intermediate (WTI). Harga ini digadang-gadang sebagai level terendah sejak 12 Februari 2016 lalu.

Sedikit informasi, pemenuhan bahan baku kegiatan produksi tekstil di sektor hulu dilakukan dengan mengandalkan skema pembelian kontrak dengan jangka waktu satu tahun.

Berdasarkan skema yang ada, volume bahan baku yang diperjualbelikan kepada pelaku industri tekstil di sektor hilir sudah diatur sehingga memiliki kuantitas yang tetap untuk satu tahun.

Namun, harga pembelian bahan baku ditetapkan berdasarkan formula yang ada dengan mempertimbangkan sejumlah aspek, termasuk di antaranya harga minyak mentah. Adapun peninjauan harga biasanya dilakukan secara berkala setiap dua minggu hingga dua bulan sekali.

Hal ini pada gilirannya berdampak pada ekspektasi harga bahan baku pada pemain industri TPT di sektor menengah. Pemain industri TPT sektor menengah cenderung akan melakukan pembelian bahan baku ke produsen tekstil di sektor hulu ketika harga bahan baku yang ada diperkirakan sudah tidak akan kembali mengalami kenaikan.

Oleh karenanya, tren pergerakan harga minyak mentah sebagai salah satu komponen yang turut mempengaruhi harga bahan baku yang digunakan oleh produsen tekstil di sektor hulu turut mempengaruhi perilaku pemain TPT di sektor menengah dan hilir.

Baca Juga: Upaya Sri Rejeki Isman (SRIL) antisipasi penyebaran corona di lingkungan kerja

Sejauh ini, Redma mencatat aksi menahan pembelian bahan baku sudah dilakukan oleh industri pemintalan yang memproduksi benang dan juga produsen kain yang menahan pembelian benang.

Maklum saja, sebagian transaksi pembelian bahan baku antara industri pemintal benang dengan produsen tekstil di sektor hulu dilakukan dengan mengandalkan skema pembelian nonkontrak sehingga lebih fleksibel.

Sementara transaksi pembelian benang antara produsen kain dengan industri pemintal benang dilakukan menggunakan skema nonkontrak sepenuhnya.

“Biasanya klo ada sentimen naik, dan harga akan terus naik, mereka beli sebagai antisipasi klo harga naik terus,” tambah Redma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×