kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan HBA bulan Juli dinilai siklus wajar saat pandemi virus corona (Covid-19)


Minggu, 05 Juli 2020 / 20:04 WIB
Penurunan HBA bulan Juli dinilai siklus wajar saat pandemi virus corona (Covid-19)
ILUSTRASI. Batubara. REUTERS/Jim Urquhart/File Photo


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Kata dia, pengurangan suplai batubara dari Indonesia tak lepas dari adanya pengaruh kuat dampak Covid-19 yang membatasi pergerakan ekonomi masing-masing negara. Menurut Agung, di tengah pandemi ini ada kecenderungan peralihan ke sumber energi alternatif dalam negeri. Dia mengakui, HBA mengalami tren penurunan sejak Word Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi pada pertengahan Maret lalu.

Sebagai informasi, HBA sempat menguat 0,28% menjadi US$ 67,08 per ton di bulan Maret dibanding bulan Februari US$ 66,89 per ton. Tapi HBA melemah ke US$ 65,77 per ton di bulan April dan U$ 61,11 per ton pada Mei, lalu turun lagi menjadi US$ 52,98 di bulan Juni.

Baca Juga: APRI: Jika tak dikelola dengan baik, pertambangan rakyat rawan disalahgunakan

HBA di level US$ 52 per ton itu menjadi yang terendah sejak Juni 2016 yang saat itu berada di angka US$ 51,81 per ton. HBA sempat berada di level terendah saat Februari 2016 yang tercatat sebesar US$ 50,92 per ton.

Menurut Ketua Indonesia Mining Institute Irwandy Arief, penurunan harga akibat kondisi pasar ini merupakan siklus yang biasa terjadi di komoditas batubara. Yang harus diwaspadai, sambungnya, adalah "super siklus" saat penurunan harga terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Dengan memasuki era new normal dan mulai bergeraknya industri maupun ekonomi, seharusnya permintaan batubara bakal ikut terkerek naik. "Mudah-mudahan saat ini lebih cepat kembali ke siklus naik, karena kebutuhan batubara saat ini seharusnya masih tinggi," pungkasnya. 

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, rata-rata HBA pada periode Triwulan I-2020 memang anjlok dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika pada Triwulan-I tahun lalu rata-rata HBA mencapai US$ 91,59 per ton, maka di Triwulan-I tahun ini hanya mencapai US$ 65,62 per ton.

Baca Juga: Lewat UU no 3/2020, pemerintah ingin perbaiki tata kelola pertambangan rakyat

Dalam perbandingan bulan, HBA Juli berada di angka US$ 52,16 per ton. Padahal pada Juli tahun lalu, HBA masih bertengger di level US$ 71,92 per ton. Pada Juli 2018, HBA bahkan masih berada di angka US$ 104,65 per ton.

2020 memang menjadi tahun yang menantang bagi komoditas emas hitam ini. Kementerian ESDM pun memproyeksikan harga batubara Indonesia pada akhir tahun 2020 berada di rentang US$ 59-US$ 61 per ton. Proyeksi tersebut dikalkulasikan dari berbagai simulasi yang dibuat sejumlah lembaga riset komoditas global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×