kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Per Oktober kapasitas kursi di bandara Soekarno-Hatta capai 2 juta


Minggu, 15 November 2020 / 17:36 WIB
Per Oktober kapasitas kursi di bandara Soekarno-Hatta capai 2 juta
ILUSTRASI. Calon penumpang mengantre di pelayanan tiket di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per Oktober 2020 tingkat keterisian kursi penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah mencapai 2 juta. Data itu mengacu pada laporan lembaga survei Inggris, OAG Frequency & Statistics.

“Kapasitas kursi penerbangan naik 0,2% dibandingkan dengan September 2020. Kapasitas kursi penerbangan pada Oktober 2020 telah mencapai 57% dari posisi tahun lalu yang sebesar 3,55 juta kursi," jelas President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam siaran resmi, Sabtu (14/11).

Adapun pencapaian di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diklaim lebih tinggi ketimbang bandara lain, seperti Changi Airport yang hanya 314.084 kursi.

Sedangkan keterisian kursi di bandara lainnya, seperti Hong Kong, baru sebesar 499.370 kursi. Lalu di Seoul sebesar 861.355 kursi, Amsterdam 1,59 juta kursi, Paris Charles de Gaulle 1,32 juta kursi, Chicago O’Hare 1,91 juta kursi, Frankfurt 1,30 juta kursi, Istanbul 1,51 juta kursi, dan Dubai 1,5 juta kursi.

Baca Juga: Mengenal Laika, anjing pertama yang berhasil terbang ke luar angkasa

Awaluddin mengatakan, pergerakan kapasitas kursi penerbangan ini mengindikasikan membaiknya permintaan masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan pesawat. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat.

Di samping itu, pulihnya pasar penerbangan diklaim sebagai hasil berjalannya strategi perseroan mengoptimalkan slot penerbangan, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup, dan meningkatkan frekuensi di rute eksisting.

Dari sisi penumpang, minat untuk naik pesawat naik karena adanya kebijakan stimulus passenger service charge (PSC). “Kebijakan pemerintah memberikan insentif PSC membuat harga tiket pesawat lebih rendah sehingga mendorong pasar penerbangan,” pungkas Awaluddin.

Selanjutnya: Dampak macet parah tol Bandara Soetta, Sriwijaya Group gratiskan biaya reschedule

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×