kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peraturan IMEI membuat saham Trikomsel Oke (TRIO) melonjak hingga terkena suspensi


Kamis, 18 Juli 2019 / 15:29 WIB
Peraturan IMEI membuat saham Trikomsel Oke (TRIO) melonjak hingga terkena suspensi


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), Jason Aleksander Kardachi menyebut rencana penerapan peraturan tentang International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang akan berlaku Agustus mendatang mampu menjadi sentimen positif bagi perseroan di semester II-2019.

Saat ini pemerintah melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Teknologi dan Informasi (Kemenkominfo), sedang menggodok rancangan peraturan untuk memberantas ponsel ilegal di Indonesia.

"Keberadaan ponsel ilegal menjadi salah satu tantangan besar bagi pelaku bisnis gadget seperti kami. Tentu IMEI berpotensi meningkatkan penjualan kami di semester II karena kami hanya menjual ponsel legal dan asli," ujar Kardachi saat paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/7).

Pihaknya berasumsi, rancangan peraturan IMEI membuat aktivitas saham TRIO melonjak beberapa hari terakhir. Sebagai informasi, sejak Rabu (17/7), penjualan saham TRIO melonjak hingga terkena auto reject. Suspensi yang diberlakukan, menyusul suspensi yang juga terjadi pada Selasa (16/7).

"Kami masih belum tahu pasti penyebab lonjakan penjualan saham. Mungkin ini karena adanya ekspetasi masyarakat yang menilai implementasi IMEI akan berdampak baik bagi kinerja perseroan," ujar Kardachi.

Lebih lanjut, perseroan yang melantai di BEI sejak 2009 ini menyatakan pihaknya masih akan fokus pada penjualan lima merk ponsel yang menjadi andalan perseroan, yakni Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi, dan Huawei.

Pihaknya juga memaksimalkan kredit limit dari tiap prinsipal, sebagai upaya optimalisasi fasilitas pembayaran dari para suplier. "Jadi scheduling pembayaran bisa lebih maksimal," imbuh Mely, Sekretaris TRIO.

Menilik laporan keuangan perseroan kuartal I-2019, TRIO menderita rugi Rp 17 miliar. Pendapatan menurun 35,67% menjadi Rp 286,34 miliar dari Rp 445,14 miliar. Sementara aset perseroan berada di Rp 7,68 miliar, menurun 32,30% dari tahun buku 2018 sebesar Rp 11,33 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×