Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan untuk Provinsi Jawa Tengah berupa perluasan kebun tebu seluas 410 hektare di Kabupaten Brebes, Kudus, Rembang dan Purbalingga yang telah terealisasi.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Ditjen Perkebunan Kementan, Kamis (20/10), penyediaan benih untuk kebun ini dilakukan melalui bantuan pengembangan Kebun Bibit Desa (KBD) yang telah disiapkan sejak tahun 2021 dan dikelola kelompok tani seluas 60 hektare.
KBD ini disiapkan untuk menyediakan kebutuhan benih sebanyak 21,6 juta mata untuk Kabupaten Rembang, Brebes dan Kudus.Sementara untuk Purbalingga disediakan melalui produsen benih.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan gula nasional, dan menciptakan putaran ekonomi di tingkat pedesaan," tulis siaran pers Kementan.
Baca Juga: Petani Kesulitan Mengakses Pupuk Subsidi, Mengapa?
Bagi sejumlah petani penerima bantuan kegiatan ini menjadi pemberi harapan di tengah berbagai tekanan akibat krisis global.
Ketua Kelompok Tani Bumi Mulyo asal Rembang Riyanto mengapresiasi keberadaan bantuan pemerintah di tengah pupuk yang sulit di dapat, apalagi saat ini petani kesulitan mendapatkan pupuk dan harga juga melonjak.
Dengan program ini, ia berharap petani mendapatkan benih, bantuan pupuk, herbisida gratis dan mendapatkan bahkan mendapatkan insetif upah kerja. Menariknya produksi bisa mencapai 100 ton per ha.
Faras Yasin, petani tebu yang berdomisili di desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, mendapatkan bantuan untuk peluasan dengan paket bantuan benih, pupuk, herbisida dan biaya tenaga kerja.
Baca Juga: Petani Tebu Tak Yakin Swasembada Gula Tercapai pada 2025
Dengan bantuan ini petani yang tergabung dalam kelompok tani Munggu Tani, optimis tahun depan akan menikmati hasil yang menggembirakan, pasalnya ia berpotensi mendapatkan produksi di atas 70 ton/ha, dengan biaya produksi yang sebagian besar telah disubsidi oleh pemerintah.
Demikian juga Karyo, anggota Kelompok Tani Rahayu 2 yang berdomisili di Cigedong, Kecamatan Kersama Kabupaten Brebes. Ia mengaku mendapat bibit tebu PS 881 dan PS 862, pupuk NPK, herbisida, organik dan biaya tenaga kerja.
Ia mengaku merasa sangat senang mendapatkan bantuan tersebut. Dengan adanya bantuan tersebut maka dengan harga tebu yang fluktuatif maka ia dan anggota kelompok tani akan mendapatkan keuntungan karena sebagian besar biaya sudah ditanggung.
Kedua petani ini berharap selain adanya bantuan, pemerintah perlu menjamin harga gula supaya mencapai Rp 13.000/kg dan Pupuk ZA maupun NPK tersedia di pasaran dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Jurus Pemerintah Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Potensi Krisis Global
Hal senada disampaikan petani penerima bantuan ekstensifikasi asal Rembang, Supriyono, kelompok tani Margomulyo desa Sale, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang. Ia mendapatkan paket bantuan lengkap benih sampai dengan herbisida.
Ia mendapatkan bantuan untuk perluasan seluas 4 ha. Kegiatan ekstensifikasi telah membuat ekonomi bergerak. Banyak anggota masyarakat terutama tenaga tanam dan tebang diberdayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News