kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,44   -1,31   -0.15%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peremajaan perkebunan sawit siap dijalankan


Senin, 22 Juni 2015 / 17:05 WIB
Peremajaan perkebunan sawit siap dijalankan


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Program replanting atau peremajaan perkebunan sawit ditargetkan dapat dilakukan tahun ini. Badan Layanan Umum BLU Crude Palm Oil CPO Fund sudah siap untuk mengucurkan dana hasil pungutan ekspor crude Palm Oil (CPO) dan refinery bila implementasi kebijakan ini dapat dilakukan mulai 1 Juli nanti.

Dirut BLU CPO Fund Bayu Krisnamurthi mengatakan, program replanting perkebunan sawit biasa dilakukan pada saat musim hujan. Dengan adanya indikasi el nino, Bayu bilang kemungkinan musim hujan akan berada di bulan Oktober-November.

Untuk tahap awal, replanting perkebunan sawit dapat dilakukan melalui program pemerintah sebelumnya yakni revitalisasi perkebunan yang tahun ini dihentikan. "Dalam revitalisasi perkebunan juga terdapat peremajaan sawit, sebagian dari program itu bisa kita ambil alih, dilanjutkan dengan pemanfaatan dana perkebunan ini," kata Bayu, Senin (22/6).

Meski demikian, program repanting yang menjadi salah satu tujuan dari pemanfaatan CPO Fund ini juga dapat menyasar perkebunan rakyat yang diakomodir perusahaan inti ataupun koperasi. Untuk tahun ini, Bayu belum dapat memberikan angka yang pasti terkait dengan luasan lahan yang akan direpanting.

Meski demikian, setiap tahun setidaknya ada sekitar 300.000 hektar (ha)-400.000 ha lahan perkebunan sawit yang harus di replanting. "Memang sekarang sudah setengah tahun, yaa sudah agak terlambat, sudah agak mundur tapi kita kejar musim hujan ini berapapun itu kita akan coba kita lakukan replanting yang pentig modelnya jadi dulu," kata Bayu.

Bayu menambahkan, penggunaan anggaran yang berasal dari pungutan ekspor CPO dan refinery tersebut akan fleksibel sesuai kebutuhan. Bisa saja, dalam satu tahun tersebut dana tersebut paling banyak untuk memberikan subsidi terhadap penggunaan biodiesel.

Berdasar perhitungan Bayu, bila CPO Fund tersebut diterapkan maka dana yang akan terkumpul untuk program-program pengembangan perkebunan sawit mencapai Rp 7 triliun per tahun-Rp 8 triliun per tahun. Untuk tahun ini sendiri diperkirakan hanya setengahnya, karena pelaksanaan kebijakan baru dilaksanakan dipertengahan tahun.

Bayu juga meminta peran pemerintah dalam mengakomodir perkebunan-perkebunan rakyat yang sudah harus di repanting. "Apakah di Direktorat Jenderal Perkebunan ada kebijakan tentang replanting, itu yang akan kita kejar juga," ujar Bayu.

Rusman Heriawan, Ketua Dewan Pengawas BLU CPO fund mengatakan, untuk periode tahun ini kemungkinan porsi alokasi terbesar masih lebih banyak akan diberikan untuk subsidi biodisel. Hal ini dikarenakan harga biodiesel masih lebh tinggi dari harga solar. "Suatu ketika akan terbalik," kata Rusman.

Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun menyarankan, agar program replanting kepada petani kepala sawit dilakukan di wilayah Sumatarea sebagai salah satu sentra produsen minyak sawit dalam negeri. "Sejak tahun 80`an belum dilakukan replanting," kata Derom.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×