Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perum Perhutani menargetkan pendapatan sebesar Rp 5,29 triliun di 2015, tumbuh 15% dari realisasi pendapatan 2014.
"Dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) 2015 kami menargetkan pendapatan tumbuh 15%," kata Direktur Keuangan Perhutani Morgan Sharif Lumban Batu saat paparan kinerja 2014, Selasa (3/3). Sedangkan untuk laba bersih 2015 diproyeksikan tumbuh 12% menjadi Rp 425,6 miliar.
Terhitung sejak 17 September 2014, Perum Perhutani resmi menjadi Holding BUMN Kehutanan dengan mengambilalih PT Inhutani I-V.
Pada 2015, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 520 miliar. "Seluruh dana capex bersumber dari internal. Kas internal masih kuat, jadi belum ada rencana membiayai lewat pinjaman maupun obligasi," tuturnya.
Morgan menambahkan, belanja modal tersebut salah satunya akan digunakan untuk pembangunan Kantor Pusat Perhutani, sebab selama ini perusahaan masih menumpang di Gedung Manggala Wanabakti milik Kementerian Kehutanan.
Selain untuk pembangunan kantor pusat, capex juga digunakan untuk perbaikan jalan dan jembatan di wilayah dekat hutan, pembelian mesin industri, serta kendaraan bermotor.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan selama tahun 2014 perusahaan membukukan kinerja yang menggembirakan.
Selama 2014 peningkatan laba didorong pertumbuhan produksi kayu yang meningkat 25% menjadi senilai Rp 2,16 triliun. "Meski volume penjualan kayu menurun namun nilainya meningkat signifikan," ujar Mustoha.
Selama 2014, produksi kayu tercatat 918.587 metrik kubik, terdiri atas kayu jati 455.995 metrik kubik dan rimba 462.592 metrik kubik.
Sementara itu, produksi non kayu meliputi getah pinus sebanyak 86.310 ton, kopal 450 ton, daun kayu putih 41.619 ton, gondorukem 60.799 ton, serta terpentin 12.759 ton. Pada 2014, 49% pendapatan Pehrutani disumbang dari kayu, dan sisanya dari non kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News