kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Peringati HBN 2025, Kemenperin Ungkap Potensi dan Tantangan Industri Batik Nasional


Jumat, 03 Oktober 2025 / 14:27 WIB
Peringati HBN 2025, Kemenperin Ungkap Potensi dan Tantangan Industri Batik Nasional
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) berupaya mengembangkan industri batik nasional.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) berupaya mengembangkan industri batik nasional. Peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2025 pada Kamis (2/10) menjadi momentum untuk menguatkan posisi batik pada panggung budaya dan ekonomi.

UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan batik merupakan contoh bagaimana warisan budaya dapat menjadi kekuatan ekonomi.

"Memperkuat ekosistem batik nasional bukan sekadar menjaga peninggalan leluhur, melainkan juga membangun fondasi ekonomi kreatif berbasis budaya yang mampu bersaing di tingkat global,” ungkap Agus dalam keterangan tertulis yang disiarkan Kamis (2/10).

Baca Juga: Ini Fokus Dupoin untuk Menjaga Pertumbuhan Berkelanjutan

Agus bilang, ekosistem batik nasional juga memberi kontribusi terhadap ekonomi. Data Kemenperin mencatat terdapat 5.946 industri batik yang tersebar di lebih dari 200 sentra produksi di 11 provinsi. Industri batik mampu menyerap sekitar 200.000 tenaga kerja melalui 47.000 unit usaha.

Nilai ekspor batik pada triwulan I-2025 mencapai US$ 7,63 juta atau menunjukkan kenaikan 76,2% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pada triwulan II-2025 ekspor batik masih tumbuh sebanyak 27,2% secara tahunan menjadi US$ 5,09 juta.

Meski begitu, industri batik tak lepas dari sejumlah tantangan. Salah satunya industri batik menghadapi tantangan regenerasi. Berdasarkan data Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), jumlah perajin batik mengalami penurunan, dari sekitar 151.000 orang pada 2020 menjadi sekitar 101.000 perajin pada tahun 2024.

Kemenperin berupaya mendorong inovasi dan transformasi. Terutama dengan pemanfaatan teknologi seperti kompor listrik batik, katalog digital pewarna alami, mesin Computer Numerical Control (CNC) motif digital, serta pengolahan limbah ramah lingkungan.

Melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA), Kemenperin memiliki program pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitasi Indikasi Geografis, penumbuhan wirausaha batik, hingga penerapan teknologi industri 4.0 untuk produksi batik.

Menurut Agus, upaya penguatan industri batik sejalan dengan Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto. Khususnya Asta Cita ke-5 yaitu “Mewujudkan kedaulatan ekonomi berbasis keunggulan sumber daya nasional”, serta Asta Cita ke-6 yaitu “Memperkuat budaya bangsa”.

Adapun, perayaan HBN 2025 berlangsung 2 Oktober – 30 November 2025 dengan tema “Bangga Berbatik”. Tahun ini, Batik Tulis Merawit Cirebon diangkat sebagai ikon HBN setelah memperoleh sertifikat Indikasi Geografis pada 2024.

Agenda ini mengusung berbagai program. Mulai dari pameran “Merawit Rasa” di Museum Tekstil Jakarta, bimbingan teknis, penumbuhan wirausaha batik, pameran Gelar Batik Nusantara, serta webinar dan talkshow. Kemenperin dan YBI juga menggandeng PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA Indonesia) untuk menampilkan IKM batik binaan Ditjen IKMA di pameran di IKEA Alam Sutera dan Mal Taman Anggrek pada 1 - 16 Oktober 2025.

Baca Juga: Revisi Perpres Pengolahan Sampah Jadi Listrik, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Selanjutnya: Ini Modus Penipuan Lewat Aplikasi & Tips Untuk Mencegahnya, Simak Penjelasannya!

Menarik Dibaca: Ini Modus Penipuan Lewat Aplikasi & Tips Untuk Mencegahnya, Simak Penjelasannya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×