kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Perkebunan karet Sampoerna Agro (SGRO) mulai berproduksi tahun depan


Rabu, 27 Februari 2019 / 18:57 WIB
Perkebunan karet Sampoerna Agro (SGRO) mulai berproduksi tahun depan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain memiliki lahan dari tanaman inti yakni kelapa sawit, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) juga memiliki lahan untuk tanaman sagu dan karet. Head of Investor Relations Sampoerna Agro, Michael Kesuma menyampaikan penanaman karet telah dilakukan pada tahun 2013.

Ia bilang, mereka membutuhkan waktu selama tujuh tahun dari waktu penanaman hingga masa produksi. Artinya, mulai tahun depan SGRO akan memulai memproduksi karet. “Kita mulai menanam karet pada 2013, sehingga untuk tahun ini belum berkontribusi,” ujarnya, Kamis (27/2).

Michael menyampaikan saat ini SGRO total luas lahan untuk perkebunan karet tertanam sebesar 20.000 hektare (ha) yang dilakukan secara bertahap mulai 2013 silam. Sebagai tahap utama, mereka menanam 3.000 ha.

Meski tahun depan mulai produksi, ia mengungkapkan kontribusinya belum terlalu besar terhadap total pendapatan perusahaan. “Meski sudah produksi mulai tahun depan, tapi masih sedikit,” imbuhnya.

Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan berapa target volume produksi perdana untuk karet ini. Yang pasti pada tahun depan ada lahan sekitar 3.000 ha yang siap untuk dipanen.

Sementara itu, untuk tanaman sagu, ia menjelaskan perusahaan ini butuh waktu 10 tahun dari masa penanaman hingga produksi. “Untuk jumlah luas lahan sagu yang tertanam sekitar 13.000 ha,” ujarnya.

Ia menambahkan, SGRO terus melakukan investasi untuk jangka panjang, tak terkecuali untuk sektor karet dan sagu. “Kita optimis (untuk sektor karet dan sagu), secara jangka panjang Indonesia memiliki potensi cukup baik, misalnya dari segi cuaca,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×