kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perkebunan karet Sampoerna Agro (SGRO) mulai berproduksi tahun depan


Rabu, 27 Februari 2019 / 18:57 WIB
Perkebunan karet Sampoerna Agro (SGRO) mulai berproduksi tahun depan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain memiliki lahan dari tanaman inti yakni kelapa sawit, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) juga memiliki lahan untuk tanaman sagu dan karet. Head of Investor Relations Sampoerna Agro, Michael Kesuma menyampaikan penanaman karet telah dilakukan pada tahun 2013.

Ia bilang, mereka membutuhkan waktu selama tujuh tahun dari waktu penanaman hingga masa produksi. Artinya, mulai tahun depan SGRO akan memulai memproduksi karet. “Kita mulai menanam karet pada 2013, sehingga untuk tahun ini belum berkontribusi,” ujarnya, Kamis (27/2).

Michael menyampaikan saat ini SGRO total luas lahan untuk perkebunan karet tertanam sebesar 20.000 hektare (ha) yang dilakukan secara bertahap mulai 2013 silam. Sebagai tahap utama, mereka menanam 3.000 ha.

Meski tahun depan mulai produksi, ia mengungkapkan kontribusinya belum terlalu besar terhadap total pendapatan perusahaan. “Meski sudah produksi mulai tahun depan, tapi masih sedikit,” imbuhnya.

Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan berapa target volume produksi perdana untuk karet ini. Yang pasti pada tahun depan ada lahan sekitar 3.000 ha yang siap untuk dipanen.

Sementara itu, untuk tanaman sagu, ia menjelaskan perusahaan ini butuh waktu 10 tahun dari masa penanaman hingga produksi. “Untuk jumlah luas lahan sagu yang tertanam sekitar 13.000 ha,” ujarnya.

Ia menambahkan, SGRO terus melakukan investasi untuk jangka panjang, tak terkecuali untuk sektor karet dan sagu. “Kita optimis (untuk sektor karet dan sagu), secara jangka panjang Indonesia memiliki potensi cukup baik, misalnya dari segi cuaca,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×