kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan air minum kemasan diperkirakan naik 10%


Minggu, 09 Maret 2014 / 16:04 WIB
Permintaan air minum kemasan diperkirakan naik 10%
ILUSTRASI. Soccer Football - Premier League - Manchester United v Liverpool - Old Trafford, Manchester, Britain - August 22, 2022 Manchester United manager Erik ten Hag applauds fans after the match. REUTERS/Phil Noble


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Permintaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diperkirakan naik pesat tahun ini. Kemarau diperkirakan menjadi penyebab utama permintaan air lebih tinggi. 

Pada 2013, permintaan AMDK secara nasional adalah sebesar 20,3 miliar liter bertumbuh 2% dari tahun 2012 yang sebesar 19,9 liter. Tahun ini  Asosiasi Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) memperkirakan, permintaan AMDK secara nasional akan meningkat 10,8% menjadi 22,5 miliar liter.

"Semester satu tahun ini, bisa saja kami koreksi jadi lebih tinggi menjadi sekitar 23,5 miliar liter. Karena, diperkirakan tahun ini akan terjadi kemarau cukup panjang. Kalau kemarau, permintaan AMDK bisa meningkat," terang Hendro Baroeno, Ketua Umum Aspadin pada KONTAN, Jumat (7/3).

Agaknya target pertumbuhan AMDK itu bisa tercapai, pasalnya sampai dengan Februari, produksi dan permintaan AMDK sudah meningkat 9% dari periode yang sama tahun lalu. Sampai dengan Februari, produksi dan permintaan AMDK nasional mencapai 3,6 miliar liter, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu adalah sebesar 3,3 miliar liter.

Capaian kuartal 1 tahun ini pun ditargetkan bakal lebih tinggi dari tahun lalu. Tahun ini permintaan dan produksi AMDK pada kuartal satu diperkirakan bertumbuh 9%, pada angka 5,45 juta liter. Adapun pada kuartal satu tahun lalu, permintaan dan produksi AMDK nasional adalah sebesar 5 miliar liter.

Adapun batalnya dilaksanakan penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) Poli Etilena Tereftalat (PET), membuat pelaku industri AMDK dan konsumen bersorak. Pasalnya pelaku AMDK, tidak perlu mengerek harga penjualan karena tidak terjadi kenaikkan harga produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×