kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Permintaan Ekspor Berpeluang Naik, Emiten Batubara Belum Merevisi Target


Sabtu, 21 Mei 2022 / 07:30 WIB
Permintaan Ekspor Berpeluang Naik, Emiten Batubara Belum Merevisi Target


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan batubara dari pasar ekspor khususnya Eropa diprediksi meningkat. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengungkapkan, saat ini permintaan dari pasar ekspor masih cukup kuat. 

Sebagai contoh, India kini tengah dalam kondisi krisis energi sehingga ada potensi peningkatan permintaan. Selain itu, pasar Eropa juga berpotensi mendongkrak permintaan menyusul antisipasi embargo oleh Uni Eropa terhadap impor batubara dari Australia. 

"Saat ini perusahaan berusaha maksimal optimalkan produksi yang sempat terhambat larangan ekspor di Januari dan juga kendala cuaca," kata Hendra kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengungkapkan, Rusia memasok sekitar  70 juta ton batubara ke Uni Eropa, Jepang, Korea dan negara lainnya seperti China dan India.

Baca Juga: RKAB Produksi Timah Swasta Disetujui 45.000 ton? Dirjen Minerba: Akan Kami Periksa

Embargo batubara Rusia oleh Uni Eropa diyakini bakal mendatangkan permintaan batubara dari Indonesia sebagai pemasok pengganti. "Tetapi sulit untuk mengakomodasi (permintaan) karena kesulitan sektor dalam mempertahankan produksi akibat hujan yang terus berlanjut," terang Dileep kepada Kontan.co.id, Rabu (18/5).

Dileep menjelaskan, BUMI sendiri saat ini masih belum berencana mengubah rencana produksi untuk tahun ini.

Sepanjang kuartal I-2022 BUMI memproduksi sekitar 17 juta ton. Kinerja produksi diakui cukup terdampak fenomena La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi. "Saat ini tidak ada rencana untuk mengubah RKAB mengingat sudah mendekati kapasitas penuh dan perlu menambah volume saat cuaca membaik," jelas Dileep.

Pada tahun ini, BUMI menargetkan produksi batubara mencapai 89 juta ton tahun ini. 

Selain itu, Dileep memastikan untuk saat ini pihaknya masih berfokus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebelum menyuplai untuk pasar ekspor. Kendati demikian, Dileep tak menampik jika perusahaan bakal melirik potensi peningkatan permintaan dari pasar ekspor di masa mendatang.

Baca Juga: Pemegang Saham Indika Energy (INDY) Restui Divestasi Saham Petrosea (PTRO)

Dileep melanjutkan, saat ini pasokan global masih belum bisa memenuhi peningkatan permintaan yang tajam. Selain itu, sanksi pada Rusia berpotensi memperlebar jarak yang ada. Dengan kondisi ini, harga batubara diprediksi masih akan berada di level yang tinggi di tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Direktur Utama PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Mulianto mengungkapkan, untuk tahun ini perusahaan masih menetapkan target produksi di kisaran 17,5 juta ton hingga 18,8 juta ton.

Adapun, penjualan ditargetkan sebesar 20,5 juta ton hingga 21,5 juta ton. "Saat ini kinerja operasional dari usaha batubara tetap akan berkontribusi cukup signifikan. Sepanjang kuartal I 2022 ITMG memproduksi batubara sebanyak 3,8 juta ton," ungkap Mulianto dalam keterangan resmi, Rabu (18/5).

Mulianto mengungkapkan, kinerja produksi tersebut dilakukan di tengah tantangan cuaca buruk dan hujan ekstrem. Adapun, ITMG membukukan penjualan batubara sebanyak 4,3 juta ton pada tiga bulan pertama tahun ini.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,3 juta ton dijual ke Tiongkok, 0,9 juta ton dijual ke dalam negeri, 0,6 juta ton ke Jepang, O,4 juta ton ke Bangladesh, Filipina sebanyak 0,3 juta ton dan Thailand sebanyak 0,3 juta ton. Penjualan juga dilakukan ke beberapa negara lain di Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan serta Oseania.

Mulianto mengakui memang banyak rumor terkait potensi permintaan ekspor dari pasar Eropa. Kendati demikian, sejauh ini belum ada permintaan yang masuk. "Tetapi kita sedang juga jajaki jika ada kemungkinan itu. Tapi untuk memenuhi kebutuhan yang sekarang pun juga lumayan cukup sih," terang Mulianto.

Head of Corporate Communication PT Adaro  Energy Tbk Febriati Nadira mengungkapkan, untuk tahun ini Adaro masih menargetkan produksi batubara sesuai panduan yang ditetapkan. "Target produksi batubara sebesar 58 juta ton hingga 60 juta ton," ujar Ira, Selasa (17/5).

Produksi batubara ADRO hingga kuartal I 2022 tercatat sebesar 12,15 juta ton. Ira melanjutkan, komposisi penjualan domestik Adaro pada kuartal I 2022 mencapai 30%. Ia memastikan, perusahaan akan senantiasa mengikuti ketentuan DMO. Adapun, komposisi penjualan untuk pasar ekspor mencapai 70%.

Baca Juga: Indo Tambangraya Megah (ITMG) Menjual 4,3 Juta Ton Batubara di Kuartal I-2022

"Wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara menduduki posisi tertinggi untuk destinasi  ekspor yang masing masing mengambil porsi 27% dan 17%, lalu India 13% penjualan, China 10%, dan sebanyak 3% ke negara-negara lainnya," jelas Ira.

Sementara itu, Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga mengungkapkan, produksi batubara hingga kuartal I 2022 mencapai 3 juta ton. Selain itu, manajemen juga masih dengan target semula. "Tidak ada rencana revisi RKAB sampai saat ini," terang Adrian, Selasa (17/5).

Dalam catatan Kontan.co.id, ABMM menargetkan produksi dan penjualan batubara tahun ini minimal sebesar 14 juta ton. Adrian menambahkan, harga komoditas batubara untuk tahun ini diprediksi akan tetap terjaga di level yang baik. 

Selain itu, ABMM juga telah memenuhi ketentuan pemenuhan batubara untuk dalam negeri. "DMO kami di Kalsel sudah melampaui target," kata Adrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×