kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Permintaan etanol diprediksi naik 20% di pasaran


Kamis, 19 Maret 2020 / 20:47 WIB
Permintaan etanol diprediksi naik 20% di pasaran
ILUSTRASI. Relawan Baznas membagikan brosur dan Hand Sanitizer bagi para penumpang kereta di Stasiun Karet, Jakarta, Rabu (18/03). Permintaan antiseptik yang melonjak diikuti meningkatnya pasar etil alkohol atau etanol sebagai bahan baku produk sanitizer


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan antiseptik yang melonjak diikuti oleh meningkatnya pasar etil alkohol atau etanol sebagai bahan baku produk sanitizer tersebut. Industri mengatakan saat ini kapasitas produksi nasional sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Master Parulian Tumanggor, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mengatakan kapasitas produksi etanol di Indonesia mencapai 180 juta liter per tahunnya dengan konsumsi rata-rata setiap tahun 100 juta liter. Aprobi sendiri diketahui selain menaungi industri biodiesel juga mewadahi industri bioetanol.

Baca Juga: Lawan wabah corona, izin impor alat kesehatan akan dipermudah

"Artinya kondisi saat ini industri masih bisa penuhi kebutuhan dalam negeri," terang Tumanggor kepada Kontan.co.id, Kamis (19/3). Bahkan secara berkala industri etanol juga mengekspor produknya ke berbagai negara lantaran surplus.

Terkait kondisi wabah corona ini, Tumanggor mengakui ada lonjakan permintaan yang cukup tinggi dan kekhawatiran pasar akan kehabisan produk sanitizer. Oleh karena itu para produsen sudah menegaskan akan mengutamakan suplai dalam negeru terlebih dahulu.

Tumanggor memperkirakan permintaan etanol di pasaran saat ini mengalami kenaikan hingga 20% dibandingkan periode biasa. "Jumlah tersebut masih cukup dengan kapasitas produksi nasional yang juga besar," katanya.

Soal harga, Aprobi menilai masih stabil belum terjadi kenaikan yang berarti untuk saat ini. Sepanjang bahan baku ethanol yakni tetes tebu alias molase tersedia untuk pabrikan.

Baca Juga: Cegah wabah corona, produksi hand sanitizer ditingkatkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×