kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Permintaan jasa naik, Pamapersada Nusantara (PAMA) tak mengubah target


Rabu, 03 Oktober 2018 / 18:48 WIB
Permintaan jasa naik, Pamapersada Nusantara (PAMA) tak mengubah target
ILUSTRASI. Deklarasi Peningkatan Transaksi Rupiah


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara (PAMA) telah mengakuisisi 95% saham PT Agincourt Resources yang merupakan pemiliki tambang emas Martabe di Sumatra Utara pada Agustus lalu.

Setelah proses akuisisi rampung, Presiden Direktur Pamapersada Nusantara, Frans Kesuma mengatakan akan menjaga cadangan dengan cara melakukan eksplorasi. Mengenai kontraktornya, Frans bilang, untuk sementara perusahaan mempertahankan kontraktor yang sekarang ini sampai selesai kontrak pada dua atau tiga tahun mendatang.

“Karena kan sebetulnya di tambang emas peranan kontraktornya kecil volumenya juga kecil,” ungkap Frans, Rabu (3/10).

Frans menegaskan PAMA tidak menjadi kontraktor untuk tambang emas ini. Selain karena volumenya kecil, bisnis kontraktor Pamapersada Nusantara saat ini juga dinilai cukup baik. “Sehingga kami tidak mau mengganggu dulu,” ujarnya.

Sementara dalam bisnis kontraktor batubara, tahun ini PAMA menargetkan pengupasan tanah atau overburden removal tahun ini dapat mencapai 880 juta bank cubic meter (bcm), sedangkan tahun lalu sebesar 800 juta bcm. Sampai Agustus 2018, realisasinya sudah mencapai 623 bcm.

Sedangkan untuk target volume produksi batubara tahun ini sebesar 119 juta ton. Sampai Agustus realisasinya sudah 78,9 juta ton. "Tidak ada perubahan target untuk produksi, masih sama seperti awal tahun," katanya.

Meski permintaan produksi terus meningkat, terdapat keterbatasan untuk alat berat. Sehingga perusahaan memutuskan tidak merevisi target di awal tahun. Asal tahu saja, PAMA sudah memesan 700 alat berat sejak pertengahan tahun lalu.

Perinciannya, 400 alat berat untuk menambah alat berat yang sudah ada sedangkan 300 alat berat untuk mengganti alat berat yang sudah uzur. Proses pengiriman alat berat ini akan selesai sampai semester dua tahun depan. "Tidak ada kendala karena kami sudah pesan setahun sebelumnya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×