kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan pemasangan panel surya SUN Energy melonjak hingga 40% selama pandemi


Kamis, 15 Oktober 2020 / 15:25 WIB
Permintaan pemasangan panel surya SUN Energy melonjak hingga 40% selama pandemi
ILUSTRASI. Sun Electric's Chief Executive Officer Matthew Peloso (R) walks along rows of rooftop solar panels, operated under the company's SolarSpace energy retail programme at a factory in Singapore February 29, 2016.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SUN Energy, perusahaan pengembang panel surya (solar panel) asal Indonesia mengungkapkan bahwa tren permintaan pemasangan panel surya terus meningkat.

Bahkan kecenderungannya selama pandemi, dari segmen pasar industri memperlihatkan kenaikan permintaan yang signifikan.

Roy Wijaya menceritakan, pertumbuhan permintaan ini sangat menarik, dimana kondisi pandemi saat ini terjadi kelesuan perekonomian.

"Banyak perusahaan yang berkaca mengenai apa yang bisa mereka efisiensikan, salah satunya penggunaan energi listrik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/10).

Baca Juga: Kementerian ESDM minta pelaku industri swasta pasang PLTS atap

Lebih lanjut, Roy bilang, pihaknya mencatat kenaikan permintaan instalasi sistem tenaga surya sebesar hampir 40% dibanding tahun sebelumnya. Permintaan ini mencakup instalasi on-grid, off-grid, dan hybrid, di seluruh wilayah di Indonesia.

"Ada sekitar lima belas instansi yang meminta pemasangan ke kami di tahun ini," sebut Roy. Salah satunya PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia yang melakukan seremonial pemasangan panel surya hari Kamis ini, (15/10).

Fonterra, produsen susu merek Anlene menginstal panel surya dengan kapasitas 381,84 kW. Kapasitas tersebut diklaim mampu mengurangi emisi karbon hingga 4.000 ton per tahun, sehingga lebih ramah lingkungan.

Sayangnya pihak SUN Energy tak enggan membeberkan lebih lanjut nilai pemasangan proyek tersebut. Yang jelas perusahaan menyasar beragam segmen pasar mulai dari industri dan pabrikan, tempat komersial, perumahan hingga ritel untuk kebutuhan per orangan.

Baca Juga: Danone-AQUA bakal gencar bangun PLTS atap di lingkungan pabrik

Mengulik website perusahaan, beberapa proyek yang sempat dikerjakan SUN Energy meliputi pemasangan panel surya di salah satu pabrik otomotif di Cikarang dengan kapasitas 1.410 kW, lalu juga pemasangan untuk mall QBIG di kawasan BSD City dengan kapasitas 1.010 kW.

Menurut Roy, permintaan panel surya berpeluang meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Penggerak utama industri menggunakan tenaga surya karena dapat mengurangi biaya energi, dimana SUN Energy mengklaim pemakaian panel tersebut dapat menghemat biaya energi hingga 30%.

Selain itu kata Roy, dorongan permintaan juga timbul dari program dan kampanye pemerintah untuk penggunaan energi terbarukan. "Seperti yang diketahui pemerintah ingin mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 29% di tahun 2030 nanti, salah satunya dengan mendorong penggunaan panel surya," katanya.

Untuk itu, SUN Energy mengaku akan berperan sebagai penyedia instalasi bagi semua pihak baik pemerintah maupun instansi swasta yang berkeinginan menggunakan panel surya ini.

Selanjutnya: Pemanfaatan energi terbarukan untuk wilayah yang belum tersentuh listrik PLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×