Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencetak kontrak baru senilai Rp 2,41 triliun pada kuartal III 2023.
Presiden Direktur ACST Idot Supriadi mengatakan pencapaian ini telah melampaui target yang dibidik oleh Perseroan di angka Rp2,25 triliun.
"Target kontrak baru yang dibidik tahun ini Rp2,25 triliun, sampai dengan September 2023 kami sudah bukukan nilai Rp2,41 triliun atau sudah 107% dari target," urainya saat paparan publik yang berlangsung virtual, Rabu (8/11).
Ia melanjutkan, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ACST juga mencetak pertumbuhan
Baca Juga: Naik 99,1%, Acset (ACST) Bukukan Pendapatan Rp 1,58 Triliun hingga Kuartal III 2023
14,76% penerimaan kontrak baru. Tahun lalu, pihaknya mencetak penerimaan sebesar Rp2,1 triliun. Melihat hal ini, Perseroan dapat lebih fokus mengejar kontrak-kontrak baru dan mengikuti tender dengan klien yang memiliki kredibilitas baik.
ACST mencatat kontribusi penerimaan kontrak baru ini sebagian besar dikontribusi oleh segmen infrastruktur, tepatnya pembangunan Jalan Tol Jakarta - Cikampek III Selatan. Proyek ini juga menggandeng dan berkolaborasi dengan BUMN Karya.
Tak hanya itu, penerimaan kontrak baru juga turut disumbang oleh proyek pengembangan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, pengembangan Eka Hospital, dan pelebaran Tol Cikampek-Palimanan.
Sebagai informasi, per September 2023 ACST memiliki lebih dari 30 proyek yang tersebar di berbagai daerah. Proyek yang dikerjakan di Jakarta, didominasi oleh proyek pondasi, seperti pembangunan BDX Data Center, Arumaya Office, Two Senopati, Dharmawangsa Tower, Thamrin Nine, Asya Genova, Eka Hospital dan lainnya.
Sementara proyek di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera didominasi oleh proyek-proyek pembangkit listrik, tambang dan jalan tol. Beberapa di antaranya adalah jalan tol Probolinggo - Banyuwangi, Amman Batu Hijau Sumbawa, PPA Balikpapan, Soma Karimun Coal Fired Power Plant Kepulauan Riau, dan lainnya.
"Proyek-proyek yang kami jalankan memiliki kompleksitas pondasi yang tinggi, diperuntukkan untuk proyek gedung prestisius," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News