kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Perpadi: Penggilingan padi kesulitan mendapatkan gabah


Senin, 22 Oktober 2018 / 21:55 WIB
Perpadi: Penggilingan padi kesulitan mendapatkan gabah
ILUSTRASI. Petani panen padi


Reporter: Annisa Maulida | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Burhanuddin menjelaskan, saat ini penggilingan padi sedang mengalami kesulitan mendapatkan gabah karena hasil panen musim kedua ini sedikit, banyaknya penggilingan padi, dan kondisi pasar yang lesu.

“Sudah terlalu banyak penggilingan padi dan panen sudah mulai habis, sehingga berebut untuk mendapatkan gabah. Harga beras juga tidak sebanding dengan harga gabah saat ini,” lanjutnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/10).

Menurut perkiraan Burhanuddin, saat ini harga gabah mengalami kenaikan sekitar Rp 4.800-Rp 5.200 per kg dibandingkan dengan beberapa bulan lalu sekitar Rp 4.400-Rp 4.600 per kg. “Prospek sampai akhir tahun, harga gabah diperkirakan akan ada kenaikan dan mungkin akan stabil tinggi,” ujarnya.

Burhanuddin menjelaskan, solusi untuk mengurangi kenaikan harga gabah tidak terlalu banyak yang bisa dilakukan karena saat ini sudah bukan musim panen lagi. Kalau beras ketika harga naik diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) akan dilakukan operasi pasar, berbeda dengan ketika harga gabah naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×