kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Persaingan bisnis pom bensin kini semakin seru dan ketat


Sabtu, 20 Juli 2019 / 10:35 WIB
Persaingan bisnis pom bensin kini semakin seru dan ketat


Reporter: Filemon Agung | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dominasi PT Pertamina di bisnis spbu mulai diusik. Para pesaingnya, operator pompa bensin swasta, mencoba aneka strategi untuk mencuil kue bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), serta berupaya menggoyang dominasi Pertamina.

Pertamina tak bisa menganggap enteng strategi dan agenda ekspansi para penantangnya. Apalagi, mereka yang kian serius dan fokus menggarap bisnis hilir minyak dan gas bumi itu adalah para pemain raksasa migas dunia.

Sebelumnya spbu Shell cukup masif bertebaran di sejumlah lokasi. Kemudian, dua perusahaan, BP dan AKR Corporindo (AKRA), juga menjalin kerjasama untuk mengembangkan bisnis pom bensin.

Belakangan ini, perusahaan migas asal Amerika Serikat, ExxonMobil Indonesia menggandeng PT Indomobil Prima Energi (Salim Grup), menggenjot bisnis spbu mini. ExxonMobil mulai menjalankan pilot project spbu mini sejak akhir tahun 2018.

spbu mini itu menyasar daerah yang tak terjangkau spbu komersial di perkotaan. ExxonMobil menawarkan konsep kemitraan dengan investasi Rp 110 juta–Rp 140 juta, di luar biaya lahan.

Kini, spbu mini ExxonMobil tersebar di 40 titik di Purwakarta, Karawang, Cikarang dan Pandeglang. "Kami ingin proyek ini dinikmati pelaku UMKM daerah," kata Willianto Husada, Direktur Indomobil Prima Energi, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Shell juga menawarkan sistem dealer owned dealer operated (DODO) atau mitra pemilik spbu yang mengelola sendiri pompa bensinnya. Shell mulai menawarkan kemitraan usaha itu pada tahun ini. Sudah ada tiga spbu milik mitra yang dalam proses pembangunan, yakni di Karang Tengah Tangerang (Banten), Cirebon (Jawa Barat) dan Tuban (Jawa Timur). "Kami memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal mengoperasikan spbu Shell," kata Head of Dealer Shell Indonesia, Agung Saputra.

Nilai investasinya sekitar Rp 4 miliar. Mitra usaha tak harus menanggung seluruh biaya pendirian spbu. Shell siap menanggung 40% dari nilai spbu.

BP dan AKR juga siap menggandeng mitra. Media Relations BP, Wigra Hanafiah menyebutkan pihaknya akan membuka kemitraan DODO dengan sejumlah syarat. Misalnya, diler memiliki badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT). Diler juga memiliki plot tanah di lokasi strategis dengan luas minimal 1.000 m² dan lebar berkisar 25 m² hingga 30 m².

Pertamina merasa tak terusik dengan kehadiran para pesaing. Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan, Pertamina sudah jauh-jauh hari melebarkan jaringan dengan mitra.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio bilang, pendirian spbu oleh sejumlah badan usaha perlu berkonsultasi dengan BPH Migas. "Langkah konsultasi ini berkaitan dengan alokasi penyediaan dan distribusi BBM," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×