kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan semakin ketat, Emdeki Utama (MDKI) isyaratkan kurangi ekspor produk


Selasa, 26 November 2019 / 16:31 WIB
Persaingan semakin ketat, Emdeki Utama (MDKI) isyaratkan kurangi ekspor produk
Direksi PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) saat Paparan Publik, Selasa (26/11)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen bahan kimia, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) berencana mengurangi volume penjualan kalsium karbida di pasar ekspor. Di saat yang sama, perusahaan ingin lebih mengutamakan penjualan di dalam negeri.

Direktur Utama MDKI Hiskak Secakusuma mengatakan, pada dasarnya MDKI bukan perusahaan yang berorientasi ekspor. Sejak awal didirikan pada tahun 1981, perusahaan ini punya tujuan untuk memproduksi kalsium karbida sebagai subtitusi impor. Sebab, dahulu Indonesia cukup sering mengimpor bahan kimia tersebut karena belum adanya produsen di dalam negeri.

Baca Juga: Emdeki Utama (MDKI) prediksi pendapatan akan turun di tahun ini

Ekspor kalsium karbida yang dilakukan MDKI sejauh ini pun lebih disebabkan adanya pasokan yang belum sepenuhnya terserap di dalam negeri.

Sekadar catatan, MDKI mengekspor kalsium karbida dengan ukuran kualitas 80mm-180 mm. Sedangkan kalsium karbida yang dijual di dalam negeri terdiri dari tiga ukuran kualitas, yaitu 30mm-80 mm, 4mm-30 mm, dan 2mm-4 mm.

Hiskak menambahkan, ekspor kalsium karbida sejauh ini juga tidak memberikan dampak yang positif bagi laba perusahaan. Sebagai contoh, di tahun lalu MDKA mengekspor 7.278 ton kalsium karbida. Angka ini lebih besar dari realisasi ekspor kalsium karbida MDKA di tahun 2017 sebesar 5.628.

Baca Juga: Emdeki Utama (MDKI) proyeksikan laba bersih tahun ini akan sama dengan tahun 2017

Akan tetapi, MDKA hanya mendulang laba bersih sebanyak Rp 78,88 miliar pada 2018 lalu. Sebaliknya, di tahun 2017 laba bersih perusahaan mencapai 87,68 miliar.

Menurut Hiskak, persaingan industri kalsium karbida di level global cukup ketat. MDKA mendapat saingan berat dari produsen kalsium karbida asal China yang cukup mendominasi pasar. “Ke mana pun kami ekspor, selalu head to head dengan China. Bahkan, di dalam negeri pun China juga jadi pesaing,” papar dia, Selasa (26/11).

Di tahun ini, MDKA fokus mengekspor kalsium karbida ke India dan Jepang. Sebelumnya, emiten ini pernah mengekspor produknya ke Amerika Serikat, Australia, dan China.

Hingga kuartal tiga, volume penjualan ekspor kalsium karbida MDKA mencapai 1.782 ton. Jumlah yang cukup jauh dari capaian di akhir tahun lalu. Pihak MDKA pun memprediksi kalsium karbida yang diekspor mentok di angka 2.052 pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Emdeki Utama (MDKI) operasikan pabrik carbide desulphuriser April tahun depan

Di saat persaingan internasional terbilang berat, kalsium karbida MDKA juga belum punya daya saing kuat. Hiskak mengaku, salah satu faktornya adalah sentimen tingginya harga gas industri di Indonesia yang mempengaruhi biaya produksi perusahaan. “Harga gas di Indonesia bisa 30% lebih tinggi dari China,” ujarnya.

Karena daya saing produk belum kuat, pihak MDKA melihat margin yang diperoleh dari penjualan ekspor tergolong rendah. Lantas, walau belum punya proyeksi penjualan kalsium karbida untuk tahun depan, MDKA dipastikan akan lebih mengutamakan penjualan di pasar domestik.

Hiskak mengklaim, saat ini MDKI merupakan produsen utama kalsium karbida di Indonesia. Pihaknya pun dapat memenuhi kebutuhan kalsium karbida di dalam negeri, sehingga impor yang dilakukan negara dapat berkurang.

Baca Juga: Emdeki Utama (MDKI) kejar pasar ekspor untuk tingkatkan serapan produksi

Ditambah lagi, MDKI memiliki modal berupa sistem produksi dan distribusi kalsium karbida yang mumpuni, sehingga memperlancar kegiatan bisnis perusahaan di dalam negeri. “Kalau di pasar domestik kami yakin bisa memenangkan persaingan dengan perusahaan dari luar,” imbuhnya.

Sekadar pengingat, di kuartal tiga lalu volume kalsium karbida MDKA yang terjual di pasar domestik tercatat sebesar 12.910 ton. Adapun pada akhir tahun nanti, volume penjualan bahan kimia tersebut dapat mencapai 18.568 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×