Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Meskipun terjadi penurunan secara tahunan atau yoy, kinerja KOBX diklaim tetap mengalami pertumbuhan secara kuartalan. “Pertumbuhan per kuartal masih kuat namun memang tidak sekencang 2022, ketika terjadi puncak permintaan alat berat,” tuturnya.
Untuk diketahui, penjualan unit alat berat KOBX masih didominasi oleh alat berat segmen pertambahan yang porsinya mencapai 70%-80% terhadap total penjualan unit alat berat.
Untuk memaksimalkan penjualan di sektor ini, KOBX berupaya menyediakan alat berat berkualitas agar konsumen dapat memaksimalkan modal yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Baca Juga: Sepanjang 2023, Kobexindo Tractors (KOBX) Bidik Kenaikan Pendapatan Bersih 10%
“Pelaku pertambangan membutuhkan alat berat yang dapat dihandalkan dalam segi daya tahan maupun kesediaan spare part dan jasa perbaikan, sehingga armada batu bara dapat produktif secara maksimal,” jelasnya.
Meski demikian, KOBX juga tetap berupaya melakukan diversifikasi ke segmen non pertambangan. Strategi ini penting dillakukan untuk menciptakan soft landing apabila segmen tambang melemah seperti krisis 2020 lalu, di mana harga batubara sempat menyentuh US$49 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News