Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penggabungan maskapai Pelita Air dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus berproses.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, pembahasan integrasi dua perusahaan pelat merah di sektor penerbangan tersebut kini tengah dalam tahap penilaian dan koordinasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Semua proses masih berjalan terus, proses berjalan, kita laporkan ke Danantara juga untuk bisa ada penilaian sekaligus keputusan,” kata Simon saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (10/11/2025).
Baca Juga: Pelita Air dan Garuda Indonesia Mau Digabung, Rupanya Ini Alasannya
Simon menambahkan, komunikasi antara Pertamina melalui Pelita Air dan pihak Garuda Indonesia juga sudah mulai dirintis. Namun, keputusan final akan diambil setelah seluruh proses penilaian selesai, baik dari internal Pertamina maupun dari Danantara.
“Pembicaraan sudah kita rintis, tapi tentunya mengikuti langkah-langkah yang sudah ada saat ini, termasuk penilaian-penilaian dari internal kita, penilaian dari internal Pelita Air, begitu juga ke Danantara untuk kemudian finalisasinya diambil,” kata Simon.
Dalam catatan Kontan, Pertamina memang tengah menata ulang portofolio bisnisnya dengan fokus memperkuat lini utama di sektor minyak, gas, dan energi baru terbarukan (EBT).
Adapun sejumlah bisnis non-inti, termasuk sektor penerbangan, diarahkan untuk dilepas atau digabungkan dengan perusahaan sejenis sesuai peta jalan investasi Danantara.
Simon sebelumnya menegaskan, langkah restrukturisasi ini merupakan bagian dari strategi Pertamina untuk memperkuat fokus pada bisnis inti.
Baca Juga: Danantara : Kajian Merger Pelita Air dengan Garuda Masih Berlangsung
“Pertamina akan lebih fokus kepada core business Pertamina pada bidang oil and gas dan renewable energy. Dengan demikian, untuk beberapa usaha, kami akan melakukan spin-off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara. Akan kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis,” kata Simon dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025.
Selain Pelita Air, Pertamina juga menyiapkan langkah serupa terhadap sejumlah lini usaha lainnya. Beberapa bisnis seperti asuransi, layanan kesehatan, hospitality, hingga properti melalui Patra Jasa akan diarahkan mengikuti skema konsolidasi yang dikendalikan oleh Danantara.
Melalui skema tersebut, Danantara akan menjadi pengendali sejumlah klaster investasi, termasuk sektor transportasi udara yang melibatkan Pelita Air dan Garuda Indonesia.
Selanjutnya: Gelar Baru Soeharto, Gus Dur, Marsinah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













