CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Pertamina Blokir 394 Ribu Nopol Kendaraan, Pastikan Subsidi BBM Tepat Sasaran


Selasa, 18 November 2025 / 18:09 WIB
Pertamina Blokir 394 Ribu Nopol Kendaraan, Pastikan Subsidi BBM Tepat Sasaran
ILUSTRASI. Pertamina Patra Niaga menegaskan pemblokiran 394.000 nomor polisi kendaraan yang dilakukan sepanjang 2025 bukan untuk menghemat anggaran subsidi. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga menegaskan pemblokiran 394.000 nomor polisi (nopol) kendaraan yang dilakukan sepanjang 2025 bukan ditujukan untuk menghemat anggaran subsidi BBM.

Langkah tersebut merupakan bagian dari penguatan program Subsidi Tepat Waktu yang bertujuan memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan, keputusan pemblokiran dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring transaksi anomali dalam sistem.

Melalui sistem digital berbasis QR Code, perusahaan dapat mengetahui lokasi dan waktu pembelian BBM oleh setiap kendaraan.

Baca Juga: Perketat Pengawasan BBM Subsidi, Pertamina Blokir 394.000 Kendaraan

“Pemblokiran ini dilakukan atas dasar evaluasi dan monitoring atas transaksi anomali. Data dari sistem QR Code memungkinkan kami mengetahui kapan dan di mana pembelian dilakukan. Sehingga sistem sudah bisa menjadi dasar pemblokiran,” ujar Roberth kepada Kontan, Selasa (18/11).

Dia menegaskan, pemblokiran tersebut tidak dimaksudkan sebagai alat penghematan subsidi BBM.

“Pemblokiran bukan sebagai sarana atau alat untuk menghemat subsidi BBM. Pemblokiran adalah aksi untuk memastikan program Subsidi Tepat,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan langkah pemblokiran ini merupakan bagian dari penguatan sistem subsidi tepat yang kini menjadi tulang punggung pengawasan distribusi solar subsidi (JBT) dan Pertalite (JBKP).

Mars Ega menjelaskan, identifikasi pelanggaran dilakukan melalui sistem digital yang terintegrasi dengan penggunaan QR Code di seluruh SPBU.

"Dari sisi pengawasan, sistem subsidi tepat ini telah melakukan identifikasi fraud terhadap 394 ribu nomor kendaraan yang telah kita blokir untuk antisipasi maupun mitigasi adanya penyalahgunaan BBM di SPBU," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin (17/11/2025).

Baca Juga: Penjualan BBM Pertamina Patra Niaga Tembus 87 Juta KL per Oktober 2025

Selain pemblokiran nopol, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pembinaan terhadap 544 SPBU sepanjang 2025. Upaya ini dilakukan untuk memastikan pengelola SPBU menjalankan prosedur penyaluran BBM subsidi sesuai aturan.

Berdasarkan catatan Kontan, pemerintah telah menetapkan kuota BBM bersubsidi tahun 2025 masing-masing sebesar 31,2 juta kiloliter (KL) untuk Pertalite dan 18,8 juta KL untuk Solar.

Kuota tersebut turun tipis dibandingkan realisasi 2024, 31,7 juta KL untuk Pertalite dan 19 juta KL untuk Solar, seiring persiapan penerapan skema subsidi baru yang mulai berlaku tahun depan.

Selanjutnya: Emas Melemah Usai Reli, Tertekan Penguatan Dolar AS dan Sentimen Hawkish The Fed

Menarik Dibaca: Ini Cara Bank Sampah dan Wings Dorong Pilah Sampah di Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×