Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Dwi berharap proyek di Blok Masela yang sempat tertunda bisa segera berjalan.
Setelah proses pengalihan hak partisipasi rampung di hari ini, pekerjaan lapangan yang akan dilaksanakan ialah melanjutkan penyelesaian Amdal, survey untuk desain, dan secara paralel merevisi rencana pengembangan (PoD) karena ada tambahan penerapan teknologi carbon capture and storage (CCS).
“Kemudian akan melakukan tender siapa yang melakukan engieering diharapkan tahun depan pelaksanaan kegiatan engineering bisa secara masif sehingga akhir tahun 2024 bisa FID,” tandasnya.
Baca Juga: Permintaan LNG Blok Masela Laku Keras
Dalam waktu dekat, Pertamina, Petronas, dan Inpex akan segera bertemu. Dwi menyebut ketiganya pada akhir Juli atau awal Agustus 2023 akan melaksanakan introduction workshop.
Sebelumnya Dwi menjelaskan, Inpex memiliki kewajiban untuk mengintroduksi dan melaksanakan technical workshop ke Pertamina terkait aspek-aspek teknis Blok Abadi Masela.
“Melalui kegiatan tersebut, akan lebih jelas gambarannya kompromi dari seluruh pihak yang terlibat yakni pemegang participating interest (PI), seperti apa pengembangan terbaik,” ujarnya di Gedung Wisma Mulia, Selasa (18/7).
Baca Juga: Kelangkaan dan Mahalnya Rig Hambat Aktivitas Pengeboran di Hulu Migas
Dwi menegaskan hingga kini, semua skenario pengembangan Blok Masela masih mengarah pada rencana pengembangan atau plan of development (PoD) di 2019.
Proyek lapangan gas tersebut akan dikembangkan di darat (on shore) dengan kapasitas LNG on shore sebesar 9,5 juta ton pertahun, gas bumi 150 juta kaki kubik gas alam per hari melalui pipa, dan CCS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News