Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Pertamina dan Petronas untuk masuk dalam pengelolaan Blok Masela dinilai bakal menjadi peluang untuk masuk pasar Liquefied Natural Gas (LNG) dunia.
Praktisi LNG Ginanjar Sofyan mengungkapkan, kedua perusahaan ini merupakan pemain klasik disektor LNG.
"Masela bisa menjadi momentum kedua pihak untuk membangun kembali kerja sama dan eksistensi di pasar LNG dunia," kata Ginanjar kepada Kontan, Kamis (6/7).
Menurutnya, Malaysia dan Indonesia merupakan negara sumber LNG terdekat bagi Jepang dan Korea. Keuntungan geografis ini menurutnya menjadi peluang untuk menjadikan Jepang dan Korea sebagai buyer LNG nantinya.
Baca Juga: Pertamina Masuk, Skema Pengembangan Blok Masela Tidak Berubah
Ginanjar menilai, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Blok Masela oleh Pertamina dan Petronas. Monetisasi gas, perhitungan keekonomian dan keinginan market dalam membayar atau membeli harus memiliki titik temu.
Menurutnya, LNG maupun gas bumi masih menjadi sarana transisi energi yang paling bisa diandalkan di tengah tantangan isu lingkungan yang terjadi.
Ginanjar menambahkan, skema pengembangan Blok Masela ke depannya bergantung pada konsorsium yang baru yakni Inpex-Pertamina-Petronas. Menurutnya, konsorsium nantinya pasti sudah memiliki perhitungan secara teknis dan bisnis apakah skema pengembangan tetap atau kembali ke skema offshore.
Selain potensi pasar ekspor, menurutnya kehadiran Blok Masela dapat menguatkan komitmen pemerintah untuk cadangan gas nasional.
Untuk itu, perlu ada kepastian untuk monetisasi produksi Blok Masela.
Baca Juga: Ini Fokus Pertamina Usai Alihkelola Blok Masela Disepakati
"Cadangan gas nasional dengan skema bisnis LNG yang sudah masuk tahap produksi hanya Bontang dan Tangguh. Momentum atau timing monetasi menjadi sangat critical," terang Ginanjar.
Menurutnya, dalam pengembangan LNG maka perlu ada kepastian interkoneksi end to end. Dengan demikian maka pemanfaatan LNG dapat dioptimalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News