kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina EP: Program well-service berdampak positif pada produksi


Kamis, 22 Agustus 2019 / 15:54 WIB
Pertamina EP: Program well-service berdampak positif pada produksi
ILUSTRASI. Pengeboran Sumur ST-194 Pertamina EP


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertamina EP bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, penerapan program well-service pada Lapangan Sukowati berdampak positif pada produksi.

Sekadar informasi, Lapangan Sukowati merupakan salah satu Wilayah Kerja terminasi yang pengelolaannya diberikan kepada Pertamina EP Aset 4 sejak 20 Mei 2018.

Baca Juga: Pertamina gelar delapan proyek EOR untuk menahan laju penurunan produksi

Semenjak dikelola Pertamina EP Aset 4, produksi dari lapangan ini meningkat dari 6.000 barel oil per day (BOPD) menjadi 9.000 BOPD dalam kurun waktu 3 bulan. Dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, jumlah produksi kini telah mencapai sekitar 10.000 BOPD.

Adapun, dalam kurun waktu 9 tahun terakhir, Lapangan Sukowati terus mengalami penurunan dari puncak produksinya yang pernah mencapai 40.000 BOPD.

Pencapaian tersebut diperoleh berkat rumusan konsep serta strategi baru yang diterapkan oleh SKK Migas dan Pertamina EP Aset 4 dimana belum pernah digunakan di lapangan yang lain.

Konsep baru ini dikerjakan melalui program well service melalui sumur-sumur yang statusnya shut-in. Biaya yang diperlukan untuk konsep ini sekitar US$ 500.000 hingga US$ 900.000 atau 1/5 biaya pemboran sumur baru.

Baca Juga: Pertamina: Kami siap ditugaskan untuk akuisisi di luar negeri

Sementara itu, waktu yang dibutuhkan lebih kurang selama 30 hari namun mampu menghasikan  produksi 5 kali dibandingkan program pemboran sumur baru.

Menurut Dadang Rukmana selaku Vice President Perencanaan SKK Migas, program well service ini sangat mungkin diterapkan di lapangan lain mengingat berdasarkan uji coba yang telah dilakukan di Lapangan Sukowati, berhasil menghidupkan kembali sumur-sumur yang sudah tidak  berproduksi.

"Dari 12 sumur uji coba, 9 sumur dapat dihidupkan kembali   dengan produksi 400 BOPD hingga 2.000 BOPD", lanjut Dadang, dikutip Rabu (21/8).

Uji coba terakhir program ini dilakukan di sumur SKW-12 dan berhasil memproduksikan minyak sebesar 2.230 BOPD.

Selanjutnya, tim SKK Migas - Pertamina EP Aset 4 yang dipimpin oleh Dadang selaku konseptor program akan kembali melakukan uji coba di Lapangan Sele-Linda dan Lapangan Poleng. Tentunya diharapkan uji coba berikutnya mampu memberikan hasil yang positif dalam upaya Pemerintah meningkatkan produksi migas nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×