kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina gandeng ITDC kembangkan EBT di kawasan pariwisata


Selasa, 24 November 2020 / 13:07 WIB
Pertamina gandeng ITDC kembangkan EBT di kawasan pariwisata
PLTS yang dikembangkan Pertamina Power Indonesia


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Group melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) berkomitmen melanjutkan kerjasama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), yang biasa disebut sebagai Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). 

Kerjasama tersebut fokus pada lingkup pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di kawasan pariwisata yang dikelola oleh anak usaha ITDC, yakni PT ITDC Nusantara Utilitas, seperti Mandalika, Nusa Dua, dan lokasi lainnya.

Chief Executive Officer Subholding PNRE, Heru Setiawan menyampaikan, kerjasama tersebut diawali dengan melakukan studi pengembangan dan identifikasi atas kebutuhan EBT yang ada di kawasan proyek ITDC. Pengembangan dan studi awal akan fokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLTS Apung, dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Baca Juga: Kementerian ESDM susun grand strategi energi nasional guna dorong EBT

"Sudah ada beberapa potensi yang sedang dalam tahap evaluasi untuk selanjutnya diimplementasikan”, ujar Heru dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (24/11).

Menurut Heru, kerjasama ini dalam rangka mendukung penggunaan energi ramah lingkungan dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi. Hal tersebut juga sejalan dengan semangat pemerintah untuk meningkatkan bauran energi di Indonesia yang ditargetkan mencapai 23%  di tahun 2025.

Selain itu, kawasan pariwisata merupakan salah satu objek relevan dalam hal sosialisasi dan edukasi kepada publik terkait penggunaan EBT sebagai energi yang ramah lingkungan demi menyambut transisi energi dengan konsep keberlanjutan.

“Selain aspek infrastruktur dan komersial, kerjasama ini juga diharapkan dapat meningkatkan public awareness terkait gaya hidup ramah lingkungan, yang bisa ditempuh dengan menggunakan teknologi EBT seperti contoh misalnya PLTS”, sambung Heru.

Selain program kerjasama pengembangan EBT di kawasan pariwisata, Subholding PNRE juga sudah memiliki portfolio PLTS di kawasan Badak LNG Bontang dengan kapasitas terpasang 4 MW, PLTS Cilacap 1,4 MW, PLTS Dumai 2 MW dan beberapa proyek PLTS yang sedang digarap.

Baca Juga: Ini ciri khusus SPBU Pertamina yang jual BBM Pertalite seharga Premium

Di samping PLTS, terdapat juga Pembangkit Listrik Tenaga Biomass/Biogas (PLTBg) yang sudah terpasang di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei 2,4 MW, Pagar Merbau 1 MW, dan Kwala Sawit 1 MW. Melalui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Subholding PNRE juga memiliki kapasitas terpasang dari panas bumi sebanyak 672 MW.

“Sebagai lokomotif masa depan bisnis Pertamina Group, kami dari Subholding PNRE terus berkomitmen untuk meningkatkan portfolio EBT sekaligus melakukan edukasi publik terkait energi ramah lingkungan, termasuk berkomunikasi erat dengan mitra-mitra potensial dalam hal penciptaan ekosistem bisnis EBT yang lebih solid dan transparan,” pungkas Heru.

Selanjutnya: Blok migas banyak yang uzur, Pertamina dihadapkan laju penurunan produksi 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×