Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengoperasikan tiga rig di beberapa sumur untuk meningkatkan sumber daya panas bumi.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGEO, Rachmat Hidajat menerangkan, saat ini pihaknya mengoperasikan tiga rig pengeboran untuk mendukung pengembangan Perusahaan ke depan.
“Jadi kami ada pemboran di sumur Tompaso, Ulubelu, dan Kamojang. Pemboran extension di tiga sumur ini PPA (Power Purchase Aggreement/perjanjian jual beli listrik) belum ada, tetapi kami melihat ini sudah ada di dalam RUPTL PLN,” ujarnya dalam acara Energy Transitions Conference & Exhibition dan Anugerah DEN 2023 di Jakarta, Rabu (18/10).
Tujuan dibornya tiga sumur ini untuk menambah sumber daya panas bumi PGEO.
Baca Juga: Ini Siasat Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Gali Ceruk Produk Sekunder
Dalam melakukan pemboran, Rachmat menjelaskan, pihaknya fokus pada hasil (output) listrik, di mana perhitungannya bukan hanya dari sisi total biaya atau kedalaman pemboran saja, tetapi PGEO juga menghitung biaya per MegaWatt (MW).
“Jadi alih-alih kita coba menekan cost drilling yang berkisar di sana, kita coba buka output MW yang lebih besar,” ujarnya.
Rachmat memaparkan, masih ada area panas bumi yang belum diutilisasi optimal. Maka itu, selain melakukan pemboran secara konvensional, PGEO akan memanfaatkan teknologi Co-Generation melalui injeksi air panas sebagai produk ikutan panas bumi, ke reservoar. Upaya ini untuk memaksimalkan seluruh potensi energi panas bumi yang ada.
“Ke depan kami mau memanfaatkan hot brine (air panas) yang kita miliki kemudian diconvert menjadi listrik, itu resources yang tidak perlu dibor, tinggal kita injeksikan ke reservor dan (listriknya) bisa langsung kita jual,” jelasnya.
Melalui cara ini, PGEO memproyeksikan produksi listrik yang bertambah dari WK eksisting PGE sebesar 210 MW.
Rachmat menyatakan, seluruh upaya akan dikerahkan untuk memastikan produksi MW listrik per sumur bisa tinggi dengan peningkatan teknologi.
Dia yakin, melalui kapasitas panas bumi yang sudah terpasang di 2022 sebesar 672 MW, kemudian tambahan dari Co-Generation 210 MW, dan pembangunan konvensional 165 MW, kapasitas pembangkit geothermal yang dioperasikan PGEO bisa mencapai 1,04 GW dalam dua tahun ke depan.
Nah dalam jangka panjang, PGEO juga memprediksi bisa menyumbang listrik bersih sekitar 1,2 GW hingga 1,5 GW di 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News