Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Yusfiannur memaparkan lebih lanjut, selama proses transisi ini, PHR berhasil melakukan penggantian sistem perangkat komputer secara cepat. Prosesnya juga berjalan dengan baik di hari pertama PHR resmi mengelola WK Rokan.
"Kami cukup mengirimkan satu USB thumb drive dan prosedur yang disertakan ke dalam paket Human Resource ke rumah karyawan. Dalam waktu 15 menit untuk proses wipe and load, karyawan dan mitra kerja sudah dapat masuk ke sistem yang baru dan mulai bekerja," tandasnya.
Dulu, proses penggantian sistem ini membutuhkan waktu 1 sampai 1,5 bulan yang melibatkan tim deployment besar. Kini, pihaknya bisa selesaikan dalam hitungan hari. Karyawan dan mitra kerja bahkan bisa melakukannya sendiri.
Seiring dengan berjalannya waktu, Yusfiannur juga melihat adanya pengurangan waktu yang dibutuhkan IT untuk memberi bantuan ke pengguna secara remote hingga 20% dan penanganan isu hingga 33%.
Dari segi keamanan, tim IT juga dapat mengimplementasikan berbagai konfigurasi seperti role-based access, enrollment restriction, compliance policy, app protection policy, dan conditional access dengan mudah.
Penggunaan Microsoft Endpoint Manager dalam proses transisi endpoint PHR ini menjadi bagian dari pilot project bagi Pertamina sebagai perusahaan induk PHR dalam menerapkan konsep modern workplace, di mana perusahaan memberi kebebasan bagi karyawan untuk memilih sendiri perangkat yang ingin mereka gunakan (Choose Your Own Device/CYOD), baik itu perangkat milik perusahaan atau perangkat pribadi (Bring Your Own Device/BYOD).
Baca Juga: Punya Potensi Besar, Ginting Jaya Energi Mengincar Proyek dari Blok Rokan
Kesuksesan ini diklaim menjadi teladan transformasi digital Badan Usaha Milik Negara dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan, seiring dengan perkembangan zaman.
Wahjudi Purnama, Modern Work and Security Business Group Lead Microsoft Indonesia mengatakan, pihaknya sangat bangga dapat membantu PHR dalam melakukan transisi ini secara mulus.
"Hal ini menjadi salah satu contoh best practice bagaimana pengimplementasian hybrid work yang tidak berkompromi terhadap aspek keamanan dapat dilakukan secara sederhana. Ke depan, kami percaya bahwa kebutuhan hybrid work akan meningkat secara signifikan dan Microsoft siap untuk mendukung setiap penggunanya dalam implementasi cara kerja modern ini," jelas Wahjudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News