Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Kementerian ESDM siap dukung rencana pembentukan holding panas bumi
"Tug Boat atau AHTS milik Pertamina Trans Kontinental siap jadi Pilot Project dengan pertimbangan teknis, budget, dan dampak operasinya akan lebih mudah dikelola," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Erry Widiastono juga menjelaskan bahwa HoA ini merupakan salah satu langkah konkrit Green Shipping Energy hasil sinergi antar subholding Pertamina dan civitas akademi.
“PT PIS saat ini turut mengambil peran untuk menerapkan dekarbonisasi dalam proses operasional bisnis perusahaan. Hal ini untuk menunjang visi PIS menjadi green shipping company. Oleh karena itu, kajian ini nantinya akan dimanfaatkan untuk altenative fuel kapal menuju LNG untuk mendukung pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. Selain itu, adanya HoA ini selaras dengan konsep virtual pipeline penyediaan energi untuk negeri” jelas Erry.
Sasaran program berikutnya terkait kapal existing yang di-operasikan PT PIS yakni dengan melakukan penambahan/upgrading/retrofit untuk mengurangi emisi gas buang, dan salah satu program unggulan yang saat ini sedang dilakukan adalah dengan melakukan perubahan pola supply engine berbahan bakar LSFO/HFO/MDO dengan penggunaan LNG sebagai salah satu alternatif bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Adanya Head of Agreement (HoA) kajian serta pilot project dengan menggandeng civitas akademi ini harapannya dapat mempererat sinergi antara PIS dan PGN tidak hanya berimplikasi secara bisnis, namun juga memiliki semangat dan kolaborasi mewujudkan penerapan environmental, social, dan good governance (ESG) dari Pertamina Group dalam rangka mendukung pengurangan emisi gas karbon serta mewujudkan Green Shipping Energy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News