Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Untuk itu, Heru mengungkapkan Pertamina berniat mencari mitra baru dalam proyek NGRR ini. Adapun, seleksi mitra disebut telah berlangsung saat ini. Sayangnya, ia belum mau mengemukakan kandidat mitra pengganti OOG.
Selain itu, Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan sempat mengatakan bahwa ada opsi masuknya investor dari Uni Emirat Arab.
"Oman mungkin mau kami gantikan dengan Abu Dhabi, sangat bisa," kata Luhut.
Sekedar informasi, OOGÂ resmi jalin kerjasama dengan PT Meta Epsi Tbk dan PT Sanurhasta Mitra Tbk untuk fasilitas pendukung di Kilang Bontang. Hal ini disampaikan pada April 2019 lalu.
Baca Juga: Perusahaan Migas OOG surati Pertamina terkait masa depan proyek Kilang Bontang
Chairman OOG, Khalfan Al Riyami mengatakan, nilai kerjasama dengan dua perusahaan lokal tersebut mencapai US$ 3 miliar. Proyek ini meliputi pipa, power station, water treatment dan konstruksi. Perusahaan minyak dan gas asal Oman ini merencanakan proyek fasilitas pendukung dapat rampung dalam lima tahun ke depan.
Khalfan mengungkapkan kerjasama dengan mitra lokal sebagai bukti niat baik perusahaan OOG. Adapun OOG memang mengutamakan mitra lokal sebelum mencari mitra dari luar tanah air.
Sekedar informasi proyek Kilang Bontang ini direncanakan berkapasitas 300 ribu barel per hari (bph). Dengan total investasi mencapai US$ 15 miliar. Seluruh dana investasi berasal dari OOG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News