kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina mengklaim pembangunan kilang mengalami kemajuan signifikan


Selasa, 17 Desember 2019 / 17:08 WIB
Pertamina mengklaim pembangunan kilang mengalami kemajuan signifikan
ILUSTRASI. Petugas mengecek jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (23/10/2019).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

Saat ini telah dimulai pelaksanaan Basic Engineering Design (BED) dan Front End Engineering Design (FEED). Selain itu, telah dilakukan konstruksi fasilitas pendukung dan persiapan lahan restorasi sekitar 20 ha di pesisir pantai.

Di GRR Bontang, kemitraan dengan OOG sudah ditandatangani pada Desember 2018. Izin prinsip lokasi dari Gubernur Kalimantan Timur sudah diterbitkan dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan studi dan _review_ dokumen Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).

Baca Juga: Permintaan naik, Pertamina tambah pasokan Pertamina Dex dan Dexlite

“Pertamina menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pemangku kepentingan sehingga megaproyek bisa berjalan dengan baik. Dukungan yang terus menerus dari Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, menjadi kekuatan tersendiri bagi Pertamina untuk menuntaskan tugas bersejarah ini,” tegas Fajriyah.

PLBC Selesai Dibangun

Selama kurun waktu 2015 - 2019, Pertamina telah menyelesaikan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang menjadikan era baru bagi Pertamina untuk memproduksi BBM kelas dunia standar Euro4. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk menerapkan penggunaan BBM berkualitas tinggi dan ramah lingkungan demi menuju Indonesia sehat.

Menurut Fajriyah, PLBC telah beroperasi sejak Juli 2019 dan diintegrasikan dengan Refinery Unit IV Cilacap sehingga produksi BBM berkualitas meningkat signifikan.

Baca Juga: Pertamina targetkan skema kemitraan di Kilang Cilacap rampung kuartal I 2020

“Dengan beroperasinya PLBC, Pertamina berhasil menggenjot produksi Pertamax hingga 60% dari 1 juta barel menjadi 1,6 juta barel per bulan. Adapun BBM yang diproduksi akan disuplai di 4 provinsi yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jogyakarta," pungkas Fajriyah.

Sebagai proyek infrastruktur energi, PLBC pada masa puncak konstruksi diperkirakan dapat membuka lapangan hingga 2.500 tenaga kerja. Selanjutnya, dengan tuntasnya proyek, Pertamina dapat mengurangi nilai impor BBM sekitar Rp 10 Triliun per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×