kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina minta DMO minyak sawit demi jalankan program B100


Rabu, 29 Januari 2020 / 19:47 WIB
Pertamina minta DMO minyak sawit demi jalankan program B100
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar pada mobil bermesin diesel di Jakarta, Rabu (26/6). Dalam upaya pengembangan biodiesel melalui B100, Pertamina meminta dukungan kebijakan DMO minyak sawit.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

Langkah kedua yang dilakukan yakni membangun unit kilang hijau baru di Plaju. Proyek yang turut bekerjasama dengan perusahaan migas asal Italia, ENI, kini dijalankan sendirian oleh Pertamina.

"Nah jadi kita jalan sendiri. Kapasitasnya 20 ribu barel per hari untuk tiap unit. Lalu kalau mau 80 ribu berarti 4 unit dan akan hasilkan 1 juta kiloliter per tahun," jelas Nicke.

Proyek ini sendiri diharapkan mulai beroperasi pada 2024 mendatang.

Baca Juga: Ditjen Pajak berikan perlakuan khusus untuk pemeriksaan pajak Pertamina

Langkah ketiga yang dilakukan yakni melalui perbaikan alias revamping pada Kilang Cilacap.

Program revamping Kilang Cilacap ditargetkan rampung pada 2022 mendatang dan nantinya akan diterapkan di tempat lainnya.

Lewat langkah ini, kapasitas produk B100 diprediksi mencapai 300 ribu ton per tahun

Skema revamping dinilai penting untuk dilakukan demi memungkinkan pencampuran FAME dengan solar.

Nicke mengungkapkan, pencampuran biasanya hanya dapat dilakukan maksimal pada kadar 30%.

"Selebihnya kalo mau B40 atau B50 harus ditambahkan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau B100. Jadi kalo B50 20 fame 30 HVO," terang Nicke.

Baca Juga: Kementerian ESDM proyeksikan lifting minyak alami penurunan di 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×