Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
Langkah kedua yang dilakukan yakni membangun unit kilang hijau baru di Plaju. Proyek yang turut bekerjasama dengan perusahaan migas asal Italia, ENI, kini dijalankan sendirian oleh Pertamina.
"Nah jadi kita jalan sendiri. Kapasitasnya 20 ribu barel per hari untuk tiap unit. Lalu kalau mau 80 ribu berarti 4 unit dan akan hasilkan 1 juta kiloliter per tahun," jelas Nicke.
Proyek ini sendiri diharapkan mulai beroperasi pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Ditjen Pajak berikan perlakuan khusus untuk pemeriksaan pajak Pertamina
Langkah ketiga yang dilakukan yakni melalui perbaikan alias revamping pada Kilang Cilacap.
Program revamping Kilang Cilacap ditargetkan rampung pada 2022 mendatang dan nantinya akan diterapkan di tempat lainnya.
Lewat langkah ini, kapasitas produk B100 diprediksi mencapai 300 ribu ton per tahun
Skema revamping dinilai penting untuk dilakukan demi memungkinkan pencampuran FAME dengan solar.
Nicke mengungkapkan, pencampuran biasanya hanya dapat dilakukan maksimal pada kadar 30%.
"Selebihnya kalo mau B40 atau B50 harus ditambahkan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau B100. Jadi kalo B50 20 fame 30 HVO," terang Nicke.
Baca Juga: Kementerian ESDM proyeksikan lifting minyak alami penurunan di 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News