Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina masih berupaya mengatasi tumpahan minyak sumur YYA-I yang terjadi di perairan Karawang. Atas dampak yang terjadi dari tumpahan minyak tersebut, Pertamina akan memberikan ganti rugi kepada semua pihak yang terdampak.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sampai saat ini pihaknya bersama dengan bupati dan dinas terkait setempat masih menghitung besaran kerugian yang disebabkan tumpahan minyak tersebut. Tetapi dia memastikan, ganti rugi akan dilakukan sesuai dengan prosedur. "Ini kan dinamis. Dari 11 posko ini kan bergerak terus. Prosedur ganti rugi seperti apa, nanti ada tahapannya," tutur Nicke, Kamis (1/8).
Baca Juga: Kementerian ESDM: Kebocoran gas Blok ONWJ bisa saja berdampak lebih buruk
Nicke menerangkan, sejauh ini ada dua mekanisme pembayaran kompensasi. Pertama, dengan mekanisme cash for work atau memberikan upah harian kepada masyarakat yang turut membersihkan pantai dari tumpahan minyak.
Kedua, membayar kerugian yang dialami oleh petambak garam atau pembudidaya ikan di wilayah yang terdampak. "Kalau ada pemilik tambak yang harus melakukan panen lebih awal karena takut terkena dampak, selisihnya itu yang kita bayar. Jadi kita tidak ingin ada yang dirugikan," lanjut Nicke.
Baca Juga: Pertamina klaim volume tumpahan minyak di perairan Karawang tinggal 10%
Sementara itu, Direktur Hulu PT Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan piahknya masih fokus menangani tumpahan minyak yang masih terjadi sampai saat ini. Dia mengatakan, upaya pemulihan adalah tindakan yang paling tepat untuk memastikan dampak yang terjadi kepada masyarakat, biota laut dan lingkungan bisa dikendalikan dengan sebaiknya.
"Ini merupakan manifestasi bahwa penanganan seperti ini harus fokus pada pendekatan over react dan fokus kepada bagaimana ini bisa dilakukan sebaik-baiknya, tidak hitung-hitungan angka invoice dan sebagainya, karena itulah hal yang benar," tandas Dharmawan.
Baca Juga: Kontraktor Sumur Migas Pertamina yang Bocor di ONWJ Diminta Bertanggungjawab
Dharmawan pun menambahkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan KLHK untuk terus melakukan pemantauan atas dampak yang disebabkan tumpahan minyak ini pada lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News