kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.745   23,00   0,14%
  • IDX 8.193   -48,90   -0,59%
  • KOMPAS100 1.142   -7,92   -0,69%
  • LQ45 837   -4,93   -0,59%
  • ISSI 284   -1,74   -0,61%
  • IDX30 439   -1,79   -0,41%
  • IDXHIDIV20 509   -1,49   -0,29%
  • IDX80 128   -0,84   -0,65%
  • IDXV30 135   -1,17   -0,86%
  • IDXQ30 140   -0,13   -0,09%

Pertamina siap jalankan mandatori BBN 15%


Selasa, 17 Maret 2015 / 11:31 WIB
Pertamina siap jalankan mandatori BBN 15%
ILUSTRASI. Karyawan mengenakan pakaian khusus saat melakukan pengecekan proses peleburan nikel di smelter milik PT VALE Indonesia di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023).ANTARA FOTO/Jojon/Spt.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya menjalankan mandatori pemerintah dalam meningkatkan penggunaan biofuel. Saat ini, Pertamina tengah mempersiapkan fasilitas untuk merealisasikan pencampuran BBN 15% ke satu liter solar.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda A Pusponegoro menuturkan, pihaknya siap untuk melaksanakan mandatori pemerintah. Apalagi infrastruktur dalam pencampuran biofuel telah dipersiapkan oleh Pertamina.

"Kami siapkan fasilitas-fasilitas blending di terminal-terminal Bahan Bakar Minyak (BBM). Itu hampir semua sudah bisa melakukan blending untuk masuk ke dalam biosolar," ungkap Wianda, Senin Malam (16/3).

Ia bilang, pemerintah menargetkan penyerapan biosolar sebesar 4,6 juta KL per tahun. Akan tetapi, pada kenyataannya penyerapan biosolar pada 2014 lebih rendah dibandingkan dengan yang ditargetkan pemerintah, sebesar 1,45 juta KL.

"Tahun 2015 kami memprediksi penyerapannya lebih rendah karena memang kondisinya belum semua pengguna solar yang beralih ke biosolar," ucap dia.

Sehingga melalui ketentuan peningkatan biofuel sebesar 15% tersebut, pihak Pertamina berharap bila konsumsi biosolar berpotensi meningkat. "Dengan ketentuan ini, harapan kami bisa diterapkan kepada pengguna solar. Jadi, tingkat penyerapannya bisa meningkat secara bertahap dan sesuai dengan harapan pemerintah, yaitu 4,6 juta KL per tahun," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×