kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.333.000   34.000   1,48%
  • USD/IDR 16.680   0,00   0,00%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Pertamina Tanggapi Rencana Proyek Bioetanol Dengan Toyota


Selasa, 11 November 2025 / 07:00 WIB
Pertamina Tanggapi Rencana Proyek Bioetanol Dengan Toyota
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bos PT Pertamina (Persero) buka suara soal kabar kerja sama antara anak usahanya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), dengan Toyota Motor Corporation untuk mengembangkan proyek bioetanol di Lampung.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, rencana tersebut masih dalam tahap penjajakan dan kajian bersama para pemangku kepentingan.

“Jadi tentunya kita melihat semua kesiapan infrastruktur, regulasi, dan tentunya semua keputusan yang kita ambil sudah melalui kajian yang panjang dan mendapat dukungan dari semua pihak,” kata Simon saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (10/11/2025).

Baca Juga: Gandeng Pertamina, Toyota Siap Investasi Pabrik Bioethanol senilai Rp 2,5 Triliun

Simon menyebut, semangat kolaborasi antara Pertamina dan Toyota sejalan dengan upaya memperkuat ekosistem energi bersih di Indonesia. Pertamina, kata Simon, terus membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat transisi energi, termasuk di sektor biofuel.

Simon menambahkan, Pertamina mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait program mandatory blending bioetanol 10% (E10) yang akan mulai diterapkan pada 2027. Menurutnya, kesiapan dari sisi infrastruktur dan teknologi menjadi faktor penting dalam mendorong keberhasilan program tersebut.

Dalam catatan Kontan, Toyota Motor Corporation sebelumnya menyatakan minat berinvestasi di industri bioetanol Indonesia sebagai bagian dari strategi global dekarbonisasi.

Toyota berencana menggandeng Pertamina NRE untuk membangun fasilitas produksi bioetanol di Lampung dengan kapasitas 60.000 kiloliter per tahun dan nilai investasi awal Rp 2,5 triliun.

Proyek ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju kebijakan E10 nasional, dengan target pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) pada awal 2026. Toyota menilai pengembangan bioetanol generasi kedua, yang bersumber dari biomassa non-pangan seperti limbah pertanian dan tanaman sorgum, cocok dengan potensi agrikultur Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Toyota Kembangkan Ekosistem Green Hydrogen

Pemerintah melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menilai proyek bioetanol ini tidak hanya akan memperkuat rantai pasok energi bersih, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Meski begitu, Simon menegaskan Pertamina akan memastikan setiap langkah dilakukan dengan kajian menyeluruh.

“Kemungkinan semua penjajakan kan kita gali terus, kita dalami terus. Yang pasti semangat kolaborasi harus terus kita tingkatkan," tandasnya.

Selanjutnya: Mitra Pengemudi Grab Bisa Terima Pinjaman Sesuai Pendapatan Harian

Menarik Dibaca: Promo 11.11 Superindo Periode 11 November 2025, Diskon 50% dan Beli 1 Grartis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×