Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) menargetkan sudah bisa menutup kebocoran sumur YYA-1 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 8 Oktober 2019.
Incident Commander PHE ONWJ Taufiq Adityawarman mengakui, penutupan kebocoran sumur alias killing well itu mundur dari target awal. Sebelumnya, killing well ditargetkan sudah bisa dirampungkan pada bulan September.
Baca Juga: Butuh dana, Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengkaji rencana penerbitan obligasi
Akan tetapi, dengan kondisi lapangan yang ada, Taufiq mengatakan bahwa target realistis yang dapat dicapai mundur menjadi 8 Oktober 2019. Kendati begitu, Taufiq mengklaim bahwa killing well itu bisa lebih cepat dari yang ditargetkan.
"Kita berupaya maksimal. Target realistisnya saat ini 8 Oktober 2019, mudah-mudahan, bisa lebih cepat lagi," kata Taufiq dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PHE, Senin (26/8/2019).
Taufiq optimistis, killing well bisa lebih cepat dari target lantaran dengan realisasi pengeboran saat ini, pengeboran sudah berjarak 25 kaki (7,62 meter) sejajar dengan sumur YYA-1.
Baca Juga: Pendataan masih dilakukan, pembayaran ganti-rugi tumpahan minyak ONWJ mundur
Taufiq menerangkan, proses injeksi lumpur untuk menutup kebocoran sumur tersebut akan dilakukan setelah pengeboran sejajar dan telah mencapai titik yang ditentukan.
Taufiq bilang, untuk mencari lokasi pasti kebocoran dan menyejajarkan dengan sumur YYA-1, diperlukan 19 ranging tools running. Saat ini 2 ranging tools running sudah terlewati, sehingga menyisakan 17 ranging lagi.