kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.734   39,00   0,23%
  • IDX 8.296   21,10   0,25%
  • KOMPAS100 1.156   1,97   0,17%
  • LQ45 846   1,59   0,19%
  • ISSI 287   0,73   0,26%
  • IDX30 443   -0,28   -0,06%
  • IDXHIDIV20 513   0,62   0,12%
  • IDX80 130   0,24   0,19%
  • IDXV30 137   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 141   0,16   0,11%

Perusahaan Asing Dominasi Lelang Awal Proyek PLTSa Danantara


Selasa, 04 November 2025 / 05:56 WIB
Perusahaan Asing Dominasi Lelang Awal Proyek PLTSa Danantara
ILUSTRASI. Logo Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara di Wisma Danantara Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. (KONTAN/Baihaki). BPI Danantara mengumumkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) telah memasuki tahap lelang pertama.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengumumkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) telah memasuki tahap lelang pertama. 

Pada tahap awal ini, pengembangan akan difokuskan di tujuh wilayah, yakni Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bogor, Tangerang Raya, Semarang, Bekasi Raya, dan Medan Raya.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan sebanyak 200 perusahaan telah mendaftar untuk ikut serta dalam proyek tersebut. 

Dari jumlah itu, 24 perusahaan dinyatakan lolos seleksi awal dan hampir mencapai tahap akhir. 

Baca Juga: Danantara Akan Memegang 30% Saham dalam Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

“Ada 200 yang apply pertama, sekarang sudah 24 perusahaan lolos hampir tahap terakhir. Jadi ini poinnya, ada 200 perusahaan yang tertarik,” ujar Pandu di Wisma Danantara, Senin (3/11/2025).

Dari total pendaftar itu, sekitar 100 merupakan perusahaan dalam negeri. Setelah melalui proses seleksi, 24 perusahaan tersebut masuk ke dalam Daftar Penyedia Terpilih (DPT) yang akan membentuk konsorsium serta menyediakan fasilitas teknologi. 

Pandu menambahkan, tahap pertama ini mencakup tujuh proyek, sementara target jangka panjang mencapai 33 hingga 34 proyek PLTSa di berbagai kota di Indonesia.

Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menjelaskan bahwa 24 perusahaan yang lolos tahap pertama akan diarahkan untuk membentuk konsorsium bersama mitra lokal, baik dari kalangan BUMN maupun BUMD. 

Baca Juga: Danantara Gelar Tender PLTSa Serentak di 7 Kota pada 6 November 2025

“Kami berharap mereka membentuk konsorsium dengan pemain lokal, BUMN, bahkan BUMD. Konsorsium inilah yang nantinya mengikuti tender di masing-masing kota,” kata Stefanus.

Danantara dijadwalkan menggelar tender pertama PLTSa pada Kamis (6/11). Sebelumnya, pada Jumat (31/10), lembaga tersebut telah mengumumkan daftar peserta yang lolos seleksi DPT untuk program Pemilihan Mitra Kerja Sama Badan Usaha Pengembang dan Pengelola Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Menjadi Energi Listrik (BUPP PSEL).

Stefanus menegaskan bahwa Danantara tidak menginginkan adanya monopoli oleh satu konsorsium dalam proyek ini. Karena itu, pihaknya akan mempertimbangkan manajemen risiko secara matang dalam menentukan pemenang tender. 

Ia juga menyebut sebagian besar dari 24 peserta yang lolos merupakan perusahaan asing asal China, Jepang, Kanada, dan Eropa.

Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Dipastikan Tak Ikut Proyek PLTSa Danantara

Menurut Stefanus, keterlibatan perusahaan asing di tahap pertama dipilih karena proses tender dilakukan dalam waktu singkat dan membutuhkan pihak yang sudah berpengalaman di bidang teknologi pengolahan sampah menjadi energi. 

“Di batch satu tendernya cukup cepat, jadi dicari pemain yang memang sudah berpengalaman,” ujarnya.

Peserta lelang merupakan perusahaan yang menguasai teknologi insinerator, yakni teknologi pembakaran sampah untuk menghasilkan energi listrik. Teknologi ini belum digunakan di PLTSa yang ada di Indonesia. Saat ini, PLTSa Surabaya dan Surakarta masih menggunakan teknologi gasifikasi.

Mengacu pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pengembangan PLTSa di Indonesia akan memakai teknologi insinerator sesuai dengan ketentuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Baca Juga: Ada di Tangan Danantara untuk Proyek Batubara Pengganti LPG

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa peraturan presiden terkait program waste to energy (WtE) telah menetapkan standar kepatuhan lingkungan, termasuk kewajiban penggunaan scrubber. 

Alat ini berfungsi menyaring gas buang agar tidak mencemari lingkungan.

Selanjutnya: Kinerja Bisnis Emiten Konglomerasi Beragam, Emiten Prajogo Pangestu Paling Unggul

Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Karier dan Keuangan Hari Ini Selasa 4 November 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×