kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan di Asean marak alihkan fokus investasi ke model bisnis baru


Senin, 20 September 2021 / 21:45 WIB
Perusahaan di Asean marak alihkan fokus investasi ke model bisnis baru
ILUSTRASI. ilustrasi Penggunaan komputer laptop


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital para pelaku industri dari hampir seluruh sektor. Pelaku usaha harus beradaptasi agar bisa bertahan menghadapi tekanan pandemi tersebut.

Transformasi digital terutama marak dilakukan sejak kuartal II 2020. "Pada kuartal II 2020, sebanyak 60% perusahaan di Asia-Pasifik mulai mengubah mindset mereka untuk menjadi perusahaan yang tangguh dalam menghadapi krisis," ujar Managing Director IDC ASEAN Sudev Bangah dalam keterangan resminya, Senin (20/9).

Berdasarkan data International Data Corporation (IDC),  pada kuartal IV 2020, sebanyak 31% perusahaan di Asia Tenggara mengalihkan fokus investasi pada model bisnis baru, melakukan ekspansi pasar dan mengubah strategi pendekatan terhadap konsumen.

Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk memastikan perusahaan tetap dapat beroperasi dan menjalankan bisnisnya.

Baca Juga: Ramai-ramai gelar aksi merger dan akuisisi, ini kata para pengamat

Menjelang akhir 2020 tingkat optimisme pelaku bisnis terlihat lebih tinggi, dipicu oleh peluncuran vaksin dengan harapan ekonomi akan berangsur membaik dan kasus positif Covid-19 melandai dan lebih stabil di pasar.

Di sisi lain, belanja teknologi informasi (TI) secara keseluruhan terkontraksi 1,1%, angka ini sedikit lebih baik dari perkiraan sebelumnya yaitu kontraksi 2% sampai 3%.

Sebagian besar pengeluaran teknologi tersebut difokuskan untuk penggunaan cloud, analytics, automasi, aplikasi keamanan, produktivitas dan komunikasi.

Pada kuartal I 2021, sejumlah perusahaan mengatur ulang strategi mereka agar menjadi perusahaan yang berorientasi di masa depan. Hal tersebut dilakukan dengan menjalankan investasi yang tepat dan memperkuat infrastruktur teknologi.

Pada akhirnya kedua hal tersebut menghasilkan platform digital, automasi bisnis, dan pengelolaan data bisnis secara modern bagi perusahaan.

Perubahan strategi digital menyebabkan perusahaan membutuhkan layanan cloud yang lebih besar dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan data IDC Cloud Pulse Asia, sebanyak 54% perusahaan menggunakan anggaran belanja operasional lebih besar untuk pengadaan cloud.

Baca Juga: Merger Indosat-Tri akan mempercepat laju investasi dan pengembangan jaringan

Sebanyak 84% di antaranya lebih memilih penyedia layanan cloud yang bisa membantu mereka mengatur aktivitas bisnisnya; 44% perusahaan menginginkan layanan cloud yang menyediakan keamanan data lebih baik, dan 22% perusahaan ingin layanan cloud yang menyediakan akses yang sesuai aktivitas bisnisnya. 

Pada kuartal II 2021, keputusan dan langkah-langkah perusahan dibuat dalam kondisi dunia yang masih belum pasti.




TERBARU

[X]
×