kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,27   1,19%
  • KOMPAS100 1.056   15,56   1,50%
  • LQ45 830   12,97   1,59%
  • ISSI 214   1,69   0,80%
  • IDX30 423   6,77   1,63%
  • IDXHIDIV20 509   7,50   1,49%
  • IDX80 120   1,77   1,49%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   2,06   1,48%

Perusahaan di Asean marak alihkan fokus investasi ke model bisnis baru


Senin, 20 September 2021 / 21:45 WIB
Perusahaan di Asean marak alihkan fokus investasi ke model bisnis baru
ILUSTRASI. ilustrasi Penggunaan komputer laptop


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Dalam kondisi tersebut, anggaran belanja TI semakin meningkat. Beberapa di antaranya terkait layanan cloud, aplikasi analisis, internet of things (IoT), artificial intelligence, automation technologies, dan business services.

“Pengelolaan anggaran untuk TI merupakan hal yang kritikal. Perusahaan harus dapat membuat keputusan belanja teknologi yang selaras dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai perusahaan. Belanja teknologi yang dilakukan harus dapat mendukung keberlanjutan bisnis, membantu perusahaan meningkatkan kualitas sistem supply chain, memastikan produksi tetap berjalan dan perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen," kata Sudev Bangah.

Sebelum pandemi Covid-19, perusahaan melakukan investasi untuk mengantisipasi potensi disrupsi pada bisnis. Sebagian besar rencana bisnis tidak memperhitungkan kondisi unik seperti pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak perusahaan kesulitan untuk merespon kondisi tersebut di awal pandemi.

Saat pandemi Covid-19 terjadi, perusahaan memperkuat ketangguhan bisnis untuk beradaptasi dengan situasi pandemi, yakni dengan menjalankan aktivitas bekerja dari rumah (work from home), perdagangan menggunakan platform digital, dan automasi. Hal ini membuat perusahaan tak lagi berfokus pada strategi antisipasi disrupsi bisnis.

Setelah pandemi Covid-19, perusahaan mulai mempersiapkan strategi untuk menghadapi potensi disrupsi bisnis lainnya yang akan muncul di masa depan. Investasi digital tidak hanya bertujuan untuk mempersiapkan perusahaan beradaptasi dengan krisis saat ini, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari perubahan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Menaikkan daya saing pelabuhan melalui pemanfaatan teknologi informasi

Marketing & Solution Director Lintasarta Ginandjar, menuturkan bahwa dunia bisnis mulai merasakan kebutuhan akan adaptasi teknologi yang semakin cepat.

Kehadiran pandemi Covid-19. Hal ini, katanya, justru menjadi katalisator yang menyebabkan permintaan akan implementasi digitalisasi di semua lini datang secara serentak.

“Cloud hadir sebagai solusi dengan membawa berbagai kemudahan dan keunggulan, terutama untuk mendukung implementasi digital,” katanya.

Kendati demikian, transformasi digital tidak dapat terjadi dalam satu malam. Perusahaan berorientasi digital membutuhkan perencanaan yang matang dan melalui peta jalan rencana transformasi digital tersebut.

"Dalam penyusunan tahapan transformasi digital pada sebuah bisnis, dibutuhkan fundamental yang kuat, seperti kesiapan, dan kematangan infrastruktur, salah satunya Cloud," ucap Ginandjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×