Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Apollonius Andwie mengatakan, kalau pihaknya mengapresiasi segala regulasi yang disiapkan pemerintah terkait pengolahan dan pemanfaatan FABA.
"Saat ini PTBA sedang bekerjasama dengan salah satu universitas terkemuka di Indonesia dalam mengkaji pemanfaatan FABA menjadi material yang bisa memiliki nilai ekonomis," kata Apollonius kepada Kontan.co.id.
Dia mengungkapkan contoh pemanfaatan FABA yakni untuk menghasilkan geopolimer. Dari hasil kajian tersebut, nantinya akan ditindaklanjuti PTBA untuk pengolahan FABA ke depan.
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Febriati Nadira menilai, diterbitkannya PP 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, khususnya terkait dengan bagian pengelolaan Limbah B3, disambut sangat baik oleh Adaro.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) memaksimalkan pemanfaatan limbah sisa produksi
Seperti diketahui, selama ini limbah PLTU berupa FABA ditetapkan sebagai Limbah B3, hal ini berdampak pada kerumitan pengelolaannya karena mengingat jumlahnya yang besar. Apalagi, dua PLTU Adaro berada di area yang cukup terpencil dan membuat proses pengangkutannya ke lokasi pemanfaat membutuhkan biaya yang besar.
"Untuk diketahui selama ini PLTU Adaro mengirimkan FABA ke dua pabrik semen di seputar Kalimantan Selatan," ungkap Nadira kepada Kontan.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan FABA, Adaro juga melakukan serangkaian uji laboratorium dengan melibatkan LAPI ITB, yang mana didapatkan hasilnya tidak memenuhi persyaratan sebagai limbah B3. Adaro memandang bahwa pemanfaatan FABA sangat tepat sebagai penetral air asam tambang.
Dengan ditempatkan FABA di disposal batuan penutup, maka timbulan air asam tambang dapat dicegah. Saat ini telah terlihat bahwa dengan uji laboratorium yang mirip dengan situasi yang ada di lapangan ternyata pemanfaatan FABA dapat menetralkan air asam tambang.
"Adaro juga sedang berproses untuk mendapatkan izin pemanfaatan FABA sebagai media penetral air asam tambang melalui kerja sama dengan LAPI ITB," jelasnya.