kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pesawat yang hilang di Kaltim belum ditemukan


Minggu, 26 Agustus 2012 / 15:20 WIB
Pesawat yang hilang di Kaltim belum ditemukan
ILUSTRASI. Logo Bank Jago di Jakarta.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

BALIKPAPAN. Sampai dengan Minggu siang (26/8), tim penyelamat gabungan belum menemukan lokasi pesawat carter jenis Piper Navajo Chieftain PA31 yang berangkat dari Samarinda menuju Bontang, Kalimantan Timur, dan dinyatakan hilang kontak, pada Jumat (24/8) lalu.

Kepala Kepolisian Resor Kutai Timu Ajun Komisaris Besar Budi Santosa mengatakan, tim gabungan sudah berusaha menyisir ke sejumlah tempat, sejak pagi tadi. Wilayah sasaran antara lain Desa Sangkima, Desa Kandolo, dan Teluk Kaba.

Selain itu, penyisiran juga dilakukan di area PT Indominco, sekitar bumi perkemahan Sangkima, Telaga Bening, Sungai Santan. Total heli yang dikerahkan untuk pencaharian mencapai empat unit.

Pencarian di perairan juga turut dilakukan. Jumlah keseluruhan tim pencari 753 personel (antara lain TNI, polri, Linmas, Tagana/Dinsos,Orari, Dinas Perhubungan, PMI,polisi hutan, relawan dan mahasiswa pecinta alam Universitas Mulawarman). "Belum ditemukan hingga siang ini," ujar Budi.

Seperti diberitakan, pesawat carter yang berangkat dari Kota Samarinda menuju Kota Bontang itu dinyatakan hilang kontak, Jumat (24/8) siang. Pesawat yang berpenumpang 4 orang -satu WNA- ini, sedang melakukan survei pemetaan udara.

Pesawat carter ini bernomor registrasi PK-IWH, dengan kapten Marshal Basir. Tiga penumpang lain yakni Kapten Suyoto (sebagai pemandu), dan Janri Hendrizal. Satu lagi penumpang, yakni seorang warga Australia bernama Peter John Elliot.

Pesawat buatan tahun 1978 itu milik PT Intan Angkasa yang dicarter oleh Elliot Geophysics Internasional untuk melakukan pemetaan udara. (Lukas Adi Prasetya/Kompas.com).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×