Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini berbagai program kemitraan antara industri pengolahan tembakau dengan petani sedang gencar dilakukan. Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Soeseno menanggapi program kemitraan ini dengan positif.
Menurut Soeseno, apa yang ditawarkan dalam program kemitraan memberi dampak positif bagi petani. "Dengan adanya kemitraan ini bisa memotong rantai supply dan ada jaminan petani tembakau terserap," jelas Soeseno, Kamis (12/10).
Soeseno mengungkap, meski pada saat produksi tembakau petani tidak memiliki kualitas yang baik, namun apa yang sudah diproduksi petani akan tetap diserap oleh perusahaan yang bermitra dengan mereka. Selain itu, dia pun mengungkap, ada pendampingan dari perusahaan mitra sehingga kualitas tembakau yang dihasilkan semakin baik.
Dia juga berpendapat, saat ini banyak petani yang mengolah tembakau dengan cara yang tradisional. Mereka tidak mengenal teknologi-teknologi baru atau cara bertani yang tepat untuk bisa meningkatkan produksi tembakau. Karena itulah menurutnya pendampingan dari perusahaan mitra sangat dibutuhkan.
Meski begitu, dia juga berpendapat bahwa peran pemerintah sangat dibutuhkan sebagai pembatas keduanya. "Bagaimana pun, kemitraan itu perlu wasit yang baik. Kalau ada petani atau pengusaha yang nakal harus segera ditindak. Memang saat ini sudah ada kemitraan yang baik. Itu harus dipertahankan," ujar Soeseno.
Soeseno berharap program kemitraan ini mampu diperluas kembali sehimgga semakin banyak petani tembakau yang bergabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
