kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Petani karet tak ikut diuntungkan ITRC


Minggu, 17 September 2017 / 14:57 WIB
Petani karet tak ikut diuntungkan ITRC


Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Bergabungnya Vietnam dengan International Tripartite Rubber Council (ITRC) tidak membuat petani karet ikut diuntungkan. "Tidak ada pengaruhnya, kami petani tidak diajak bicara," ujar Lukman Zakaria, Ketua Umum Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) kepada KONTAN (17/9).

Lukman menilai, kesepakatan dalam ITRC hanya akan menguntungkan pengusaha saja. Hal tersebut diungkapkan Lukman melihat tidak adanya pembicaraan kepada petani karet. Oleh karena itu Lukman bilang kesepakatan dalam ITRC merupakan penjagaan agar pengusaha tidak berkurang keuntungannya.

Ini termasuk program penanaman karet yang digagas dalam ITRC. Lukman berpendapat, bantuan pemerintah terhadap program penanaman kembali tidak jelas penyalurannya. "Kami tidak tahu penyaluran dana replanting kepada siapa," terang Lukman.

Saat ini akibat harga yang tidak membaik, banyak petani mengonversikan penggunaan kebunnya untuk komoditas lain. Lahan karet biasanya beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.

Lukman bilang harga di petani saat ini masih belum berubah, cenderung rendah. Saat ini harga karet dari petani sebesar Rp 6.000 per kilogram (kg) hingga Rp 7.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×