Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia ( APSPI) memprediksi, hingga akhir tahun peternak sapi perah hanya mampu memenuhi susu sebesar 17% dari total kebutuhan industri pengolah susu.
Agus bilang, kebutuhan industri atas susu dalam satu tahun berkisar 3,8 juta ton. "Sampai akhir tahun saya perkirakan tidak sampai 20% seperti tahun lalu. Hanya ada 17% saja, atau sekitar 600.000 ton. Sisanya tentu dari impor," jelas Agus kepada Kontan.co.id, Jumat (13/10).
Agus menjelaskan, produksi susu nasional tahun lalu hampir mencapai 800.000 ton. Menurutnya, penurunan produksi ini terjadi karena banyak peternak sapi perah yang beralih dari beternak sapi perah menjadi sapi potong.
Dia pun bilang, peralihan ini diakibatkan harga susu yang tidak kunjung meningkat. Saat ini harga susu di tingkat peternak berkisar Rp 4.000 hingga Rp 4.600. "Kalau harga di tingkat petani meningkat kan, tidak perlu disuruh juga mereka akan beternak sapi perah dan produksi susu dapat ditingkatkan," ujar Agus.
Saat ini, produktivitas sapi perah hanya berkisar 10 liter per ekor. Dia mengungkap, banyak peternak yang sudah memotong sapinya apabila produksi satu ekor sapi hanya menghasilkan susu 5 liter.
Agus berharap, ke depannya pemerintah dan industri pengolahan susu akan memperhatikan masalah harga susu di tingkat petani. "Industri jangan hanya meminta kualitas susunya ditingkatkan. Sudah kami tingkatkan, seharusnya harganya juga ikut meningkat," kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News