Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia mengeluhkan kenaikan harga jagung yang naik. Pasalnya, kenaikan harga jagung ini mendorong kenaikan harga pakan ternak.
Kenaikan pakan ternak ini pun didorong kenaikan harga bahan-bahan pendukung pakan ternak yang diimpor.
Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan, saat ini harga jagung di tingkat pabrik sudah mencapai Rp 5.250 per kg.
Dengan kondisi ini, di lapangan, peternak pun saling berebut jagung. "Harapan kami harga jagung kembali ke harga referensi Rp 4.000 per kg," tutur Singgih, Selasa (25/9).
Menurut Singgih, harga jagung naik secara bertahap dalam dua bulan terakhir. Menurutnya, dua bulan lalu harga jagung pun sudah di atas Rp 4.000 per kg. Harga saat ini pun merupakan harga tertinggi.
Harga jagung memang akan mengalami kenaikan saat musim kemarau. Singgih berpendapat, biasanya harga mulai menurun pada akhir Oktober. Namun, karena musim kemarau mengalami kemunduran, ada kemungkinan penurunan harga terjadi lebih lama.
Singgih berharap, harga jagung kembali normal. Bila produksi jagung masih kurang untuk memenuhi kebutuhan, dia berharap impor jagung dipermudah. "Kalau tidak mau impor jagung ya permudah impor gandum," ujar Singgih.
Lebih lanjut Singgih menambahkan, harga ayam saat ini justru mengalami penurunan. Harga ayam di tingkat peternak bisa mencapai Rp 13.000 per kg, sementara idealnya, harga ayam berkisar Rp 18.000 per kg. Harga ini dianggap tak sesuai dengan kenaikan harga pakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News